Gelaran pilpres selalu memunculkan hal-hal unik dan juga lucu. Di sisi lain kadang juga muncul istilah-istilah baru yang berkaitan dengan perpolitikan, hukum, komunikasi dan hal lainnya. Termasuk munculnya tokoh-tokoh sejarah baik yang protagonis maupun yang antagonis dan trotagonis. Salah satu tokoh yang acapkali disebut adalah tokoh sengkuni. Tokoh yang dikenal provokatif, culas dan licik.
Tokoh sengkuni dalam film mahabrata diidentikkan dengan seorang paman dari Pangeran Duryudana. Pangeran yang jahat dan kejam yang berusaha untuk menjelekkan dan merendahkan Pandawa. Dan semua perbuatan itu dilakukan oleh Duryudana karena hasutan dari Sengkuni. Sengkuni juga merupakan tokoh pewayangan dalam cerita yang berkaitan dengan Hastinapura. Sebuah kerajaan yang dikuasai dan dipimpin oleh Korawa, ayah dari Duryudana. Sengkuni juga merupakan seorang penasehat atau Mahapatih pada kerajaan Hastinapura.
Siapakah sebenarnya Sengkuni?
Dijelaskan oleh Cak Nun dalam beberapa ceramahnya bahwa Sengkuni adalah seorang anak yang sangat menderita. Saking beratnya penderitaan Sengkuni digambarkan bahwa ia adalah satu anak yang harus tetap hidup untuk membalaskan dendam bapak dan ibunya serta semua saudaranya.
Ia bersama bapak ibunya dan 100 saudaranya di penjara dan hanya dijatah 1 butir beras untuk makanannya. Hanya satu butir beras.
Kita bisa bayangkan sesuap nasi saja sudah terdiri dari ratusan butir beras. Ini hanya satu butir beras yang sangat mustahil bisa mengenyangkan laparnya.
Ketika di penjara itulah mereka sekeluarga bersepakat bahwa harus ada satu anak yang harus tetap hidup. Dan agar bisa bertahan hidup dia harus memakan saudaranya dan termasuk bapak dan ibunya.
Bisa dibayangkan kita saja membentak ibu kita maka pasti ada perasaan bersalah berhari-hari bahkan bisa seumur hidup kita dihantui oleh perasaan bersalah tersebut. Maka bagaimana dengan Sengkuni yang bahkan memakan semua saudaranya termasuk bapak dan ibunya?
Maka selama hidupnya Sengkuni harus manahan penderitaan batin yang sangat berat sekali. Karena ia harus bertahan hidup dengan cara memakan saudaranya dan bapak ibunya.
Bahkan ketika ia akan melakukan balas dendam, ia tidak bisa mewujudkannya karena saudara perempuannya sudah diperistri oleh Sang Raja. Maka bertambah hebatlah penderitaan batin Sengkuni.
Maka selama hidupnya, Sengkuni hidup sebagai provokator, culas, licik dan jahat. Dan perilakunya itu dilatarbelakangi oleh luka batin dan penderitaan yang sangat berat yang ia Terima ketika di penjara.
Komentar