Langsung ke konten utama

Postingan

URUSAN DAPUR PESANTREN BAG. 4

Menghukum dengan cinta. Bagi mereka yang pernah mondok rasanya tidak asing dengan ungkapan di atas. Dan sepertinya tidak ada santri yang bersih dari melanggar. Baik besar maupun kecil. Pas ketahuan disanksi atau di-iqob. Itu sudah sebuah konsekwensi. Dan itu juga merupakan sebuah edukasi tentang tanggung jawab.  Sebenarnya ada beberapa faktor penyebab  anak melanggar tata tertib. Bisa karena tidak tahu, coba-coba atau sengaja agar dihukum biar anak tersebut dikeluarkan. Yang model terakhir jarang. Tapi biasanya ada. 

ALL ABOUT MONDOK

Dahulu kalau kita mendengar kata "mondok" maka persepsinya adalah  1. Mondok itu sarungan 2. Mondok itu jurusan akhirat 3. Mondok itu korengan 4. Mondok itu tak punya masa depan 5. Mondok itu. . . . . . . . .  Bisa ditambah apa saja persepsi masyarakat dahulu jika mendengar kata tersebut. Sebagian sih ada benarnya. Tapi tidak semua begitu.  Sedangkan mondok yang saya rasakan adalah 1. Keseimbangan Baik kurikulum umum maupun agama sama-sama dapat. Sama-sama dipelajari. Bedanya porsi agama atau mapel diniyahnya lebih banyak. Sebab inilah yang fardhu ain.  Tahu fardhu ain kan? Fardhu ain adalah kewajiban pribadi kepada Allah SWT seperti tata cara bersuci yang benar, tata cara shalat yang benar, berkeyakinan yang benar yakni ada dalilnya. Alias tidak taklid-taklid amat lah.  Demikian juga urusan adab atau tatakrama. Mulai dari kitab yang paling tipis seperti akhlakul lil banin atau lil banat sudah dipelajari sampai dengann

URUSAN DAPUR PESANTREN BAG. 3

Salah satu hal yang menjadi titik tekan pembinaan yang disampaikan oleh Kasi PD Pontren tadi siang adalah bagaimana menghadirkan pesantren ramah anak. Arahan ini beliau sampaikan berdasarkan berbagai macam peristiwa yang belakangan banyak terjadi di lingkungan Pesantren seperti yang kita baca di beberapa media.  Tentu saja tidak ada kiai, pimpinan pesantren atau apalah istilahnya yang menginginkan hal tersebut terjadi di lingkungan pesantrennya baik yang ringan sampai dengan yang viral dan heboh. Bahkan sampai menempuh jalur hukum.  Demikian juga tidak ada orangtua atau wali santri yang berharap anaknya melakukan hal-hal negatif yang bahkan menghilangkan nyawa santri yang lain. Tidak ada. Sebab bisa disimpulkan walaupun bisa saja kesimpulan ini keliru bahwa semua orangtua memasukkan anaknya ke pondok pesantren adalah agar anaknya menjadi sholeh dan sholehah. Maka langkah bijak yang bisa dilakukan baik dari pengelola pesantren maupun dari wali santri adalah sama-sama melakuk

PEMBINAAN PD PONTREN KOTA MADIUN

Susunan acara 1. Pembukaan 2. Sambutan pondok 3. Pembinaan dari Kasi PD Pontren Kemenag Kota Madiun 4. Penutup Seksi Pendam (MI, MTs dan MA)  PD Pontren : mengawasi, memberikan pembinaan dan melayani pesantren, Diniyah, TPQ. PD Pontren tidak bisa mengintervensi pondok pesantren. Karena ponpes independen.  Ponpes di Madiun 11 pesantren. Terdaftar 9 dan masuk EMIS.  Diniyah 48 sekota Madiun TPQ 171 kota Madiun Surat keterangan terkait lanjut al Azhar, maka pondoknya harus terdaftar di al Azhar, SKCK yg diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, melengkapi KK, KTP dan Ijasah.  Pesan Kasi Pontren 1. Jangan hanya menghafal saja. Tapi baca juga kitab fikih dan regulasi yg berlaku di Negeri ini.  2. Pendidikan pesantren ada dua : pesantren sebagai lembaga pendidikan dan lembaga Dakwah.  Pertama, tazkiyatun nufus : sholat berjemaah, zikir, Riyadhah, ngaji kitab Kedua, tarbiyatul khalqi. Serapan ilmu yg bersumber dari tokoh. Atau keteladanan.  Pendekatan terbaik kepada santri dilakukan set

URUSAN DAPUR PESANTREN BAG. 2

Selama saya mengajar di pesantren hampir saya belom mendapati buku khusus tentang panduan mengelola pesantren. Kecuali belakangan ini saya mendapati satu dua buku yang mengulas seputar pesantren. Sangat berbeda jauh dengan mengelola lembaga pendidikan formal dimana banyak sekali buku-buku pedoman dan tata cara mengelola lembaga pendidikan formal. Adapun jurnal, penelitian berupa skripsi, tesis pernah saya dapati di internet. Sedangkan buku-buku parenting atau pengasuhan kebanyakan membahas tentang pola-pola pengasuhan di keluarga.  Ada pertanyaan yang perlu kita gali jawabannya. Setidaknya pertanyaan ini harus saya jawab sendiri dengan banyak bertanya, berdiskusi dan membaca referensi yang ada. Pertanyaan tersebut kenapa tidak ada buku panduan khusus tentang tata cara mengelola pesantren?  Mungkin ini jawabannya Pertama, pola kepemimpinan pesantren menggunakan pola sentralistik yakni berpusat pada satu atau tim kiai atau ada juga yang dikenal dengan dewan masyayikh/dewan ki

URUSAN DAPUR PESANTREN

Sore ini saya diminta oleh sahabat saya untuk hadir dalam acara syukuran atas prestasi yang sudah ditorehkan oleh santri MA Darul Madinah Madiun dalam ajang Jambore Wilayah Jawa Timur yang diadakan pada tanggal 4-6 Oktober di Bumi Perkemahan Coban Rondo Malang. Tak tanggung-tanggung mereka menyabet juara umum baik santri SMP maupun MA. Maka acara sore ini adalah acara penutupan dan syukuran atas prestasi mereka.  Selamat kepada adik-adik santri. Semoga ke depannya lebih banyak lagi prestasi yang kalian ukir. Aamiin Setelah saya memberikan sedikit arahan dan sambutan saya diskusi dengan Bapak Nuryanto. Beliau adalah pelatih PBB santri MA. Beliau seorang tentara AU. Sebenarnya bukan hanya kali ini saja Darul Madinah bekerjasama dengan lembaga pemerintahan seperti TNI. Darul Madinah sudah sering "minta bantuan" seperti melatih santri baik yang sifatnya keremajaan maupun kedisiplinan.  Salah satu tema diskusi yang cukup menarik bagi saya adalah diskusi problematika po

AL A'RAF DAN ARAFAH

Salah satu surah yang kami kaji malam ini adalah surah al a'raf. Surah al a'raf merupakan surah ketujuh dengan arti tempat tertinggi.  Dinamakan al a'raf karena dalam surah ini dikisahkan tentang status sekelompok manusia yang belom mendapatkan keputusan apakah masuk surga ataukah ke neraka. Mereka berada di atas bukit yang disebut al a'raf dan dikenal dengan ashhabul a'raf.  Tatkala ashabul a'raf melihat ke surga mereka ingin masuk ke dalamnya tapi mereka tidak bisa memasukinya. Tatkala meraka melihat ke neraka, mereka pun berdoa agar tidak dimasukkan golongan orang-orang yang dholim. Namun keputusan akhirnya Allah SWT memasukkan mereka ke surga.  Jika ditelisik lebih dalam, maka kata al a'raf berasal dari kata arafa yang bermakna mengetahui. Demikian juga kata arafah bermakna tempat yang tinggi yang menjadi tempat untuk melihat dan mengetahui segala sesuatu.  Mungkin bisa juga diambil sebuah kesimpulan sementara bahwa orang yang memiliki ilmu p