Langsung ke konten utama

Postingan

KONSEP PENGASUHAN

1. Pengertian pengasuhan Kata pengasuhan berasal dari kata "asuh" yang bermakna menjaga, merawat dan membimbing, melatih dan memimpin.  Sedangkan pengasuh adalah orang yang diberi tugas menjaga, merawat, membimbing, melatih dan memimpin.  Adapun pengasuhan adalah cara dan proses mengasuh.  Dikutip dari website paralegal.id bahwa pengasuhan adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, kelekatan, keselamatan, dan kesejahteraan yang menetap dan berkelanjutan demi kepentingan terbaik bagi Anak. 2. Tujuan pengasuhan a. Memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, sosial dan emosional anak.  b. Mengembangkan potensi anak c. Memberikan aturan dan memastikan tegaknya aturan dan mampu dikontrol.  3. Gaya pengasuhan Ada 3 model atau gaya pengasuhan a. Gaya pengasuhan permisif b. Gaya pengasuhan otoriter c. Gaya pengasuhan autoritatif 4. Sistem pengasuhan Dalam pengasuhan minimal ada unsur pokok yang harus ada yakni pengasuh dan anak asuh. Pengasuh bisa beru...

KHUTBAH JUM'AT ROBIUL AWWAL

Jemaah jumat yang dirahmati Allah SWT Hari ini kita sudah memasuki tanggal 19 bulan Rabiul Awwal 1444 H. Di bulan ketiga kalender Hijriyah ini kaum muslimin disibukkan dengan berbagai macam kegiatan keislaman. Khususnya kegiatan maulid Nabi Muhammad SAW. Baik dengan bersholawat ataupun kajian ataupun ekspresi lainnya yang semua itu merupakan wujud kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.  Setiap tahun kita menyambut hari lahirnya Nabi Muhammad SAW dengan beragam kegiatan. Padahal Nabi Muhammad SAW sudah wafat 14 abad yang lalu. Tentu banyak hal yang harus kita gali dari peri hidup beliau SAW. Bersholawat itu baik karena itu memang tuntunan ajaran Islam. Allah SWT bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW dengan melimpahkan rahmat-Nya. Para malaikat juga bersholawat dengan memohonkan ampunan kepada Allah SWT. Dan kita ummat Nabi Muhammad SAW juga bersholawat kepada beliau SAW.  Pada kesempatan yang singkat dan mulia ini mari kita coba mengulas sedikit sisi kehidupan beliau SA...

URUSAN DAPUR PESANTREN BAG. 4

Menghukum dengan cinta. Bagi mereka yang pernah mondok rasanya tidak asing dengan ungkapan di atas. Dan sepertinya tidak ada santri yang bersih dari melanggar. Baik besar maupun kecil. Pas ketahuan disanksi atau di-iqob. Itu sudah sebuah konsekwensi. Dan itu juga merupakan sebuah edukasi tentang tanggung jawab.  Sebenarnya ada beberapa faktor penyebab  anak melanggar tata tertib. Bisa karena tidak tahu, coba-coba atau sengaja agar dihukum biar anak tersebut dikeluarkan. Yang model terakhir jarang. Tapi biasanya ada. 

ALL ABOUT MONDOK

Dahulu kalau kita mendengar kata "mondok" maka persepsinya adalah  1. Mondok itu sarungan 2. Mondok itu jurusan akhirat 3. Mondok itu korengan 4. Mondok itu tak punya masa depan 5. Mondok itu. . . . . . . . .  Bisa ditambah apa saja persepsi masyarakat dahulu jika mendengar kata tersebut. Sebagian sih ada benarnya. Tapi tidak semua begitu.  Sedangkan mondok yang saya rasakan adalah 1. Keseimbangan Baik kurikulum umum maupun agama sama-sama dapat. Sama-sama dipelajari. Bedanya porsi agama atau mapel diniyahnya lebih banyak. Sebab inilah yang fardhu ain.  Tahu fardhu ain kan? Fardhu ain adalah kewajiban pribadi kepada Allah SWT seperti tata cara bersuci yang benar, tata cara shalat yang benar, berkeyakinan yang benar yakni ada dalilnya. Alias tidak taklid-taklid amat lah.  Demikian juga urusan adab atau tatakrama. Mulai dari kitab yang paling tipis seperti akhlakul lil banin atau lil banat sudah dipelajari sampai dengann

URUSAN DAPUR PESANTREN BAG. 3

Salah satu hal yang menjadi titik tekan pembinaan yang disampaikan oleh Kasi PD Pontren tadi siang adalah bagaimana menghadirkan pesantren ramah anak. Arahan ini beliau sampaikan berdasarkan berbagai macam peristiwa yang belakangan banyak terjadi di lingkungan Pesantren seperti yang kita baca di beberapa media.  Tentu saja tidak ada kiai, pimpinan pesantren atau apalah istilahnya yang menginginkan hal tersebut terjadi di lingkungan pesantrennya baik yang ringan sampai dengan yang viral dan heboh. Bahkan sampai menempuh jalur hukum.  Demikian juga tidak ada orangtua atau wali santri yang berharap anaknya melakukan hal-hal negatif yang bahkan menghilangkan nyawa santri yang lain. Tidak ada. Sebab bisa disimpulkan walaupun bisa saja kesimpulan ini keliru bahwa semua orangtua memasukkan anaknya ke pondok pesantren adalah agar anaknya menjadi sholeh dan sholehah. Maka langkah bijak yang bisa dilakukan baik dari pengelola pesantren maupun dari wali santri adalah sama-sam...

PEMBINAAN PD PONTREN KOTA MADIUN

Susunan acara 1. Pembukaan 2. Sambutan pondok 3. Pembinaan dari Kasi PD Pontren Kemenag Kota Madiun 4. Penutup Seksi Pendam (MI, MTs dan MA)  PD Pontren : mengawasi, memberikan pembinaan dan melayani pesantren, Diniyah, TPQ. PD Pontren tidak bisa mengintervensi pondok pesantren. Karena ponpes independen.  Ponpes di Madiun 11 pesantren. Terdaftar 9 dan masuk EMIS.  Diniyah 48 sekota Madiun TPQ 171 kota Madiun Surat keterangan terkait lanjut al Azhar, maka pondoknya harus terdaftar di al Azhar, SKCK yg diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, melengkapi KK, KTP dan Ijasah.  Pesan Kasi Pontren 1. Jangan hanya menghafal saja. Tapi baca juga kitab fikih dan regulasi yg berlaku di Negeri ini.  2. Pendidikan pesantren ada dua : pesantren sebagai lembaga pendidikan dan lembaga Dakwah.  Pertama, tazkiyatun nufus : sholat berjemaah, zikir, Riyadhah, ngaji kitab Kedua, tarbiyatul khalqi. Serapan ilmu yg bersumber dari tokoh. Atau keteladanan.  Pendekatan t...

URUSAN DAPUR PESANTREN BAG. 2

Selama saya mengajar di pesantren hampir saya belom mendapati buku khusus tentang panduan mengelola pesantren. Kecuali belakangan ini saya mendapati satu dua buku yang mengulas seputar pesantren. Sangat berbeda jauh dengan mengelola lembaga pendidikan formal dimana banyak sekali buku-buku pedoman dan tata cara mengelola lembaga pendidikan formal. Adapun jurnal, penelitian berupa skripsi, tesis pernah saya dapati di internet. Sedangkan buku-buku parenting atau pengasuhan kebanyakan membahas tentang pola-pola pengasuhan di keluarga.  Ada pertanyaan yang perlu kita gali jawabannya. Setidaknya pertanyaan ini harus saya jawab sendiri dengan banyak bertanya, berdiskusi dan membaca referensi yang ada. Pertanyaan tersebut kenapa tidak ada buku panduan khusus tentang tata cara mengelola pesantren?  Mungkin ini jawabannya Pertama, pola kepemimpinan pesantren menggunakan pola sentralistik yakni berpusat pada satu atau tim kiai atau ada juga yang dikenal dengan dewan masyayikh...