Langsung ke konten utama

Postingan

Mondok itu Keren

Di masa Pandemi seperti saat ini, hampir semua lembaga pendidikan melakukan KBM daring atau BDR. Sebab resikonya sangat besar jika melakukan KBM secara langsung dimana penyebaran virus bisa terjadi jika melakukan tatap muka dan kumpul-kumpul. Di sisi yang lain, orangtua sangat disibukkan dengan BDR. Praktis para guru hanya memberikan tugas dan menagih tugas saja sebagai rutinitas hariannya. Para orangtua pusing dan harus menjadi mentor dadakan.  Memang kondisi seperti ini tidak ada yang menginginkannya. Justru semua berharap agar Pandemi ini segera berlalu. Namun entah sampai kapan Pandemi ini akan terus gentayangan? Adakah lembaga pendidikan yang aman untuk melakukan pembelajaran secara langsung? Tentu saja ada. Namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah. Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang aman untuk melakukan pembelajaran secara langsung. Asal mengikuti protokol kesehatan secara ketat.  Semisal sebelum masuk pondok

Lisan. Surga dan Nerakamu

Sebagai manusia, lisan merupakan instrumen yang paling sering digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama. Entah untuk sekedar menyapa, bincang-bincang ringan, berdiskusi, orasi, khutbah dan tausiyah. Semuanya menggunakan lisan. Maka tak pelak lagi, lisan kadang menjadi sumber masalah atau pemberi solusi.  Jika dikaitkan dengan hubungan rumah tangga, maka menjaga lisan adalah sebuah keharusan. Ada waktunya bercanda, serius atau bahkan diam.  Banyak rumah tangga yang harmonis karena mampu menjaga lisan. Utamanya yang berkaitan dengan rahasia rumah tangga. Kekurangan masing-masing pasangan seyogyanya tidak disebar kepada siapapun. Kecuali sekedar meminta saran dan solusi. Itupun mesti kepada orang yang dapat dipercaya memegang rahasia. Demikian juga sebaliknya. Banyak rumah tangga yang hancur berantakan disebabkan oleh tidak mampu menjaga rahasia pasangannya. Aib atau kekurangan pasangan menjaga konsumsi publik yang menyebabkan orang lain jadi paham betul dengan kondisi rumah tangganya. 

Mendidik itu Berat

Belajar adalah fitrah setiap manusia. Dari kecil, manusia akan terus belajar. Mulai dari belajar membalikkan badan, merangkak, duduk, berdiri dan berjalan. Semua dilalui dengan belajar. Alias tidak langsung bisa. Yang paling penting dari belajar itu yang mengajar dan membimbing. Sebab yang membimbing itulah yang akan membentuk karakter seorang anak. Jika yang mengajar itu baik dan mengajarkan kebaikan, maka si anak akan menjadi baik. Demikian juga sebaliknya.  Pekerjaan mendidik itu bukan pekerjaan ringan. Bukan sekedar menyampaikan pesan, nasehat atau materi. Dalam penyampaian materi juga tidak semua anak akan langsung memahami apa yang diajarkan. Kadang memerlukan beberapa tahapan dan terkadang juga membutuhkan kesabaran ekstra. Terkadang seorang guru harus menahan amarah ketika seorang murid tidak patuh atau bahkan membangkang nasehat atau perintah. Apalagi ketika si murid merendahkan profesinya.  Tugas berat ini bisa dirasakan oleh para orangtua di masa Pandemi ini dima

Evaluasi Diri Sekolah / Madrasah

Sebagai pengelola pendidikan, anda pasti pernah mendengar istilah EDS/EDM. EDS /EDM adalah evaluasi diri sekolah atau madrasah. Evaluasi ini dilakukan oleh internal pengelola sekolah. Dan dilakukan setahun sekali. Hasil dari evaluasi ini adalah berupa rekomendasi untuk menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah dan Rencana Kerja Tahunan sekolah atau madrasah. Namun sebelum melakukan evaluasi, madrasah membentuk tim pengembang sekolah atau madrasah / TPS. Berikut tahapan pelaksanaan EDS/EDM 1. Membentuk tim pengembang madrasah yang terdiri dari unsur kepala madrasah, guru, komite madrasah dan tokoh masyarakat. 2. Pelatihan. Kegiatan ini dilakukan jika dalam pelaksanaan evaluasi menggunakan aplikasi EDS/EDM. 3. Pelaksanaan evaluasi 4. Menyusun rekomendasi yang akan dijadikan landasan menyusun RKJM dan RKT. Bersambung

SOP SUPERVISI

  SOP SUPERVISI   SOP (Hierarchical steep) Supervisi Nomor Proses 04 Tanggal 20   Juli 201 9   1.      Menentukan Waktu ·            Kepala Madrasah menentukan jadwal untuk melaksanakan supervisi. ·            Kepala Madrasah membuat formulir penilaian. 2.      Melaksanakan Supervisi ·            Kepala Madrasah memberikan informasi kepada semua guru tentang supervisi yang akan dilaksanakan. ·            Kepala Madrasah melaksanakan supervisi sesuai jadwal yang telah ditentukan. 3.      Menentukan hasil Supervisi ·            Kepala Madrasah memberikan penilaian terhadap hasil supervisi yang telah dilaksanakan. ·            Kepala Madarasah memberikan informasi hasil   penilaian supervisi. 4.      Tindak Lanjut ·            Kepala Madrasah memberikan penghargaan terhadap hasil prestasi baik. ·            Kepala Madrasah memberik

FORMAT PENILAIAN PELAKSANAAN WARIASI STIMULASI PEMBELAJARAN

  FORMAT PENILAIAN PELAKSANAAN WARIASI STIMULASI PEMBELAJARAN   Nama Guru     :   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                  Pokok Materi : . . . . . . . . . . . . . . . . . . Hari / tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                    Kelas /Smt       : . . . . . . . . . . . . . . . . . .   No Aktivitas Guru Skors Kegiatan variasi pembelajaran 1 Gerak bebas guru         2 Isyarat guru (tangan, badan, wajah)         3 Suara guru (variasi kecepatan/besar kecil/intonasi)         4 Pemusatan perhatian pada murid (penekanan pada hal yang penting-penting dengan verbal/gestural)         5 Pola interaksi 9guru –kelompok/guru-murid/murid-murid)  

FORMAT PENILAIAN PELAKSANAAN MEMBUKA DAN MENUTUP PEMBELAJARAN

  FORMAT PENAILAIAN PELAKSANAAN MEMBUKA dan MENUTUP PEMBELAJARAN   Nama Guru     :   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                  Pokok Materi : . . . . . . . . . . . . . . . . . . Hari / tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                    Kelas /Smt       : . . . . . . . . . . . . . . . . . .   No Aktifitas Guru Skor Kegiatan Membuka Pembelajaran 1 Memperhatikan sikap dan tempat duduk siswa 1 2 3 4 2 Memulai pembelajaran setelah siswa siap untuk belajar 1 2 3 4 3 Menjelaskan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari 1 2 3 4 4 Melakukan apersepsi (mengaitkan materi yang disajikan dengan materi yang telah dipelajari sehingga terjadi kesinambungan) 1 2 3 4