Maka moment spesial ini merupakan moment yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Salah satunya adalah dengan meminta salah satu pengurus Dewan Mudzakarah yakni Ustadz Aqib Junaid untuk memberikan taushiyah dan motivasi di hadapan para santri SMP Darul Madinah dan kepada Ustadz Suharsono untuk memberikan penguatan kepada para Ustadz dan ustadzah PPTQ Hidayatullah Madiun.
Dalam penyampaiannya, Ustadz Aqib menekankan kepada para santri agar memiliki cita-cita atau himmah 'aliyah. Sebab berharganya seorang manusia salah satunya tergantung himmah-nya. Dan banyak sekali bukti-bukti nyata dalam kehidupan dimana cita-cita akan memberikan arah dan motivasi kepada pemiliknya. Sebagaimana Allahu Yarham Ustadz Abdullah Said, Pendiri Hidayatullah juga sering menyampaikan di hadapan para santri tentang urgensi cita-cita.
Di lokasi satunya, ustadz Suharsono juga memberikan taujih kepada para ustadz dan ustadzah tentang kedudukan dan urgensi menjadi tenaga pendidik dan tenaga pengajar. Salah satu point penting yang disampaikan oleh beliau adalah perbedaan antara guru sejati dan sejatinya guru dimana antara keduanya memiliki perbedaan yang sangat fundamental dalam melahirkan generasi yang cemerlang di masa yang akan datang.
Guru sejati adalah guru yang sudah sesuai dengan apa yang digariskan oleh Pemerintah seperti mengajar, membuat administrasi pembelajaran, bekerja sesuai tupoksi dan sebagainya. Sedangkan sejatinya guru adalah ketika dia mampu menunjukkan jalan kebenaran dan jalan hidayah kepada murid-muridnya. Maka sejatinya guru inilah yang menjadi point penting dalam mendidik dan mengajar. Sebab tatkala murid-murid berjalan di atas hidayah Allah SWT lewat perantara guru, maka di situlah aliran pahala dan kebaikan akan terus tercurah kepada para guru.
Walaupun singkat dan sebentar, namun moment ini terasa sarat makna karena taujih ini disampaikan oleh para asatidz yang kompeten di dalamnya.
Semoga bermanfaat.
Komentar