Sebentar lagi, Bangsa Indonesia akan menggelar hajatan 5 tahunan. Tepatnya Rabu 14 Februari 2024. Semua kita sudah cukup tahu dan mengenal ketiga kandidat yang akan kita pilih. Berbagai alasan sering terlontar antara pendukung yang satu dengan pendukung lainnya. Baik alasan yang logis maupun alasan yang hanya emosional semata.
Yang perlu digarisbawahi bagi masyarakat awam adalah bahwa memilih pemimpin termasuk perkara yang prinsip dan urgen dalam kehidupan berbangsa dan Bernegara. Sebab berbagai kebijakan ditentukan oleh kebijakan politik. Kebijakan pendidikan ditentukan oleh kebijakan politik. Ekonomi, sosial, pertahanan dan semua hal yang ada di negara ini ditentukan oleh kebijakan politik. Sehingga golput kadang bukan merupakan sebuah solusi.
Maka yang paling tepat adalah memilih yang terbaik di antara yang terbaik. Ketiga kandidat yang sama-sama kita kenal adalah kader terbaik dari yang terbaik. Kondisi ini kadang membuat kita bingung memilih siapakah di antara mereka yang terbaik. Sebab semuanya punya kelebihan dan kekurangan. Dan terkadang antara dua sisi ini menjadi perdebatan yang tiada henti. Bahkan bisa berujung permusuhan antara satu dengan yang lainnya. Baik antara anak dan orangtua, antara sahabat, antar tetangga dan antar golongan.
Lantas bagaimana cara memilih yang terbaik di antara yang terbaik?
Pada tulisan ini akan diulas salah satu tips memilih pemimpin yang terangkum dalam 3S yang bermakna Shuroh, Siroh dan Sariroh.
1. Shuroh / صورة / rupa
Shuroh atau rupa bukan masalah ganteng atau tidaknya. Tapi lebih pada kemampuan fisik calon pemimpin. Al Quran menjelaskan tentang point pertama ini ketika Allah SWT menjelaskan tentang Thalut.
إن الله اصطفىه وزاده بصطة في العلم والجسم
Artinya : sesungguhnya Allah telah memilihnya (Thalut) dan Allah menambahnya keluasan ilmu dan Fisik.
Ini tips pertama yakni lihat fisiknya. Kenapa pemimpin harus sehat? Karena beban dan tanggung jawabnya sangat berat. 5 tahun ke depan akan memikul amanah. Ditambah lagi tanggung jawab akhirat. Tentu lebih berat lagi.
2. Siroh / سيرة
Siroh atau perilaku atau rekam jejak seseorang. Maka memilih pemimpin harus memperhatikan rekam jejaknya atau masa lalunya.
Sebagai pemilih, tentu kita harus selektif menerima informasi. Lebih-lebih di zaman medsos dimana Hoaks bertebaran tanpa bisa dibendung. Tapi masih bisa diseleksi dan disaring.
3. Sariroh / سريرة
Sariroh berkaitan dengan nilai-nilai spiritual atau keimanan. Maka seorang pemimpin harus memiliki sikap spiritual yang kuat. Lagi-lagi karena tanggung jawabnya sangat berat. Sehingga dalam menjalankan amanah dilandasi dengan nilai-nilai keimanan.
Lebih penting lagi bagi seorang muslim yang tentunya memilih pemimpin adalah hal yang sangat serius karena menyangkut dunia dan akhirat.
Maka dengan tiga kriteria di atas, semoga kita bisa memilih pemimpin yang terbaik di antara yang terbaik. Aamiin
Komentar