Gelaran pilpres yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali selalu memunculkan hal-hal unik dan membuat akal pikiran orang awam bertanya-tanya dan tersimpulkan menjadi sesuatu yang lucu dan akhirnya jadi candaan dan lelucon.
Diantara beberapa keunikan pilpres yang cobaa saya rangkum dalam beberapa point sebagai berikut
1. Gara-gara beda pilihan, bisa bermusuhan
Padahal temenan, padahal tetanggaan. Cuma gara-gara beda pilihan yang awalnya teman dan tetangga bisa berujung perselisihan, permusuhan dan tidak saling sapa lagi bahkan saling blokir nomor WA.
Ini nyata pernah terjadi dan benar-benar saya saksikan sendiri. Ini kisah antara mertua dan menantu yang beda pilihan pilpres. Padahal masih satu halaman dan rumahnya pun berdampingan. Kenapa begitu? Entahlah
2. Masing-masing paslon didukung kiai
Coba cek masing-masing paslon. Sama-sama ada kiainya. Sama-sama ada habaibnya. Lho kok bisa? Kalau menurut saya bisa saja hal tersebut terjadi. Baik kiai maupun habaib masih berstatus manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kekeliruan.
Maka jangan heran jika di paslon 1 ada kiai, habaib bahkan Profesor dan guru besar. Di paslon 2 dan 3 juga ada orang yang berpredikat sama. Ada kiai, habaib, bahkan mantan jenderal purnawirawan pun banyak yang bergabung ke salah satu paslon.
Mau heran? Gak usah heran. Itu fakta di hadapan kita.
Sehingga kalau level kita orang bawah saja bertengkar. Mereka pu juga sama bertengkar walaupun beda cara bertengkarnya.
3. Sama-sama yakin menang dan berambisi memang.
Wajar sekali jika setiap paslon ingin menang. Paslon satu berambisi untuk menang karena bukan pemegang kekuasaan yang saat ini sedang berjalan. Paslon 2 yakin menang karena yakin bahwa apa yang selama ini dilakukan sudah benar, sudah mensejahterakan rakyat, paslon 3 juga yakin memang karena yakin hanya partainyalah yang bisa menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat.
Jadi ketiga paslon sama-sama yakin menang. Tapi beda kacamata yang digunakan.
4. Sama-sama istighatsah
Coba cek, masing-masing paslon sama-sama berdoa. Sama-sama meminta kepada Tuhan. Paslon A berdoa yang dipimpin oleh kiai khashnya. Paslon B dan C juga demikian.
Mau heran? Tapi inilah Indonesia 😁
Komentar