Menjadi guru bukanlah tugas dan pekerjaan ringan. Guru bukan semata memintarkan anak. Sebab jika hanya ini pekerjaan guru, maka banyak sekali hal-hal dalam kehidupan ini yang bisa bikin pinter anak-anak kita. Guru bukan semata bikin anak-anak berprestasi. Sebab kondisi yang ada bukan hanya semata pembelajaran di kelas. Berbagai macam perilaku dan sikap akan ditemui dalam proses pendidikan setiap anak.
Terkadang guru mendapati seorang anak yang taat, disuruh apapun manut dan nurut. Diminta mengerjakan ini itu langsung dikerjakan. Tipe anak seperti ini banyak kita temui. Tipe yang kedua ada anak yang pura-pura nurut dan patuh dan tetap melaksanakan tugas walaupun terpaksa. Kedua tipe ini masih bagus. Seorang guru tidak terlalu banyak butuh energi pikir dan perasaan dalam mendidik anak dengan 2 tipe ini. Hanya perlu waspada dengan tipe kedua. Ada tipe yang ketiga dimana anak tidak nurut. Malah melanggar disiplin seperti tidak melaksanakan tugas dan sebagainya. Maka mendapati anak semacam ini, guru harus memberikan hukuman. Bukan membiarkan begitu saja. Sehingga anak tumbuh dalam kondisi buruk hingga dewasanya.
Maka seorang guru harus dan wajib paham cara menghadapi anak tipe ketiga ini. Setidaknya ada perbedaan dalam pendekatan dan pola penyelesaiannya. Salah satunya adalah dengan memberikan hukuman yang bersifat mendidik.
Islam adalah agama yang syumul. Semua aspek kehidupan diatur dan ditata dengan sedemikian rupa. Termasuk dalam urusan pendidikan dan pemberian hukuman. Ada dua istilah yang masyhur dikenal terkait istilah hukuman dalam pendidikan islam yakni al Hadd dan Al Ta'zir.
1. Al Hadd
Adalah hukuman yang memiliki ketentuan jelas dan lengkap langsung dari Allah SWT. Masuk dalam kategori pertama ini adalah had bagi murtaddin, had membunuh, had mencuri, had tuduhan, had zina, dan had peminum khamr.
2. Al Ta'zir
Adalah hukuman yang tidak memiliki ketentuan khusus dari Allah SWT baik had maupun kafarat. Model hukuman tipe kedua ini bisa berupa celaan, pukulan, penjara, dan penyitaan senyampang tidak sampai pada batasan Al Hadd.
Tahapan pemberian hukuman dalam pendidikan islam sbb
1. Berinteraksi dengan anak dengan cara lemah lembut dan kasih sayang.
Ini prinsip pertama yang harus sudah dilakukan dalam pendidikan anak sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits
عليك بالرفق وإياك والعنف والفحص. روى البخاري
Artinya : berlemahlembutlah kalian. Janganlah kalian berkeras dan berbuat cabul.
Dalam hadits yang lain dijelaskan
علموا ولاتعنفوا فإن المعلم خير من المعنف. روى الحارث والطياليسي والبيهقي.
2. Memperhatikan sifat anak yang bersalah
Berbagai macam karakter anak sering kali kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Utamanya dalam kehidupan keluarga dan dunia pendidikan atau sekolah. Ada anak yang berbuat salah kemudian dihukum dengan tatapan itu sudah cukup. Ada juga anak yang berbuat salah, kemudian dinasehati itu sudah cukup. Artinya dalam pemberian hukuman tetap memperhatikan karakter, watak dan pembawaan anak.
Banyak pakar pendidikan Muslim seperti Ibnu Sina dan Ibnu Khaldun yang menyatakan bahwa seorang guru hendaknya jangan buru-buru memberikan hukuman kepada anak kecuali sudah dalam kondisi darurat. Dan tidak buru-buru memukul anak kecuali sudah dinasehati dan diancam terlebih dahulu.
Ibnu Khaldun dalam muqaddimahnya menegaskan bahwa terlalu keras kepada anak akan menyebabkan anak menjadi pemalu, penakut dan pengecut dan lari dari perjuangan atau beratnya hidup.
3. Bertahap dalam menghukum dari yang ringan hingga ke yang berat
Bahwa hukuman itu adalah tahapan terakhir. Sebelumnya seorang guru harus memperbaiki kesalahan anak secara bertahap dan perlahan-lahan. Kenapa demikian? Karena guru itu sama dengan dokter kata imam Al Gazali. Bahwa seorang dokter tidak memberikan satu resep saja kepada seorang pasien. Maka demikian juga seorang guru dalam menghukum muridnya tidak boleh hanya dengan satu model hukuman semata.
Metode Menghukum Menurut Islam
Rasulullah SAW sudah memberikan beberapa contoh untuk kita tiru dan kita praktekkan dalam mendidik anak dan murid kita.
1. Menunjukkan kesalahan dengan arahan
2. Menunjukkan kesalahan dengan lemah lembut
3. Menunjukkan kesalahan dengan isyarat
4. Menunjukkan kesalahan dengan meninggalkan atau tidak menghiraukan
5. Menunjukkan kesalahan dengan pukulan
6. Menunjukkan kesalahan dengan hukuman yang membuat jera.
Semoga bermanfaat
Komentar