Mumpung ini masih bulan Rajab. Ayo kita bahas hal yang sangat prinsip dalam ajaran Islam yakni sholat. Tentu saja kita selalu melaksanakan sholat karena itu memang kewajiban atau perintah agama. Dan untuk itu kita semua sudah barang tentu mengkaji dan mendalami semua syarat dan rukun sholat. Kali ini kita coba mengkaji filosofi sholat. Barangkali hal ini menambah kesadaran kita untuk istiqomah sholat.
Diantara makna-makna sholat sbb
1. Sholat adalah doa
Secara bahasa, sholat bermakna do'a. الصلاة لغة الدعاء. Karena inti sholat adalah berdo'a. Berdo'a berarti memberikan beberapa hal sbb
a. Kita memiliki keterbatasan dan kelemahan. Dan secara naluriah, kita butuh tempat berlindung, tempat bersandar. Maka sholat adalah media untuk kita meminta pertolongan kepada Allah SWT sebagaimana ayat yang masyhur kita simak
واستعينوا بالصبر والصلاة وإنها لكبيرة إلا على الخاشعين
b. Karena kita meminta, maka ada etika baik etika lahir maupun etika batin. Etika lahir ditandai dengan ungkapan atau bahasa munajat, mengangkat tangan. Etika batin ditandai dengan keyakinan bahwa Allah SWT mampu mengabulkan dan memenuhi permohonan kita.
2. Kata sholat adalah nama surah al Fatihah
Nama lain dari al Fatihah adalah sholat sebagaimana termaktub dalam sebuah hadits Qudsi berikut
قسمت الصلاة بيني وبين عبدي نصفين.
Aku bagi al Fatihah antara aku dan hambaku dua bagian. Bagian pertama adalah bagianku. Bagian kedua adalah bagian hambaku.
3. Sholat itu bagaikan mandi 5 kali sehari semalam
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا ، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ » . قَالُوا لاَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا . قَالَ « فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ ، يَمْحُو اللَّهُ بِهَا الْخَطَايَا »
“Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?” Para sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya.” Beliau berkata, “Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa.” (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu,
مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ كَمَثَلِ نَهَرٍ جَارٍ غَمْرٍ عَلَى بَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ ». قَالَ قَالَ الْحَسَنُ وَمَا يُبْقِى ذَلِكَ مِنَ الدَّرَنِ
“Permisalan shalat yang lima waktu itu seperti sebuah suangi yang mengalir melimpah di dekat pintu rumah salah seorang di antara kalian. Ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali.” Al Hasan berkata, “Tentu tidak tersisa kotoran sedikit pun (di badannya).” (HR. Muslim no. 668).
Maka sebagai kesimpulannya
1. Kita hamba Allah yang memiliki banyak kelemahan dan keterbatasan, maka sholat adalah media untuk kita memohon kepada Allah SWT.
2. Kita juga sering melakukan kesalahan dan dosa baik disengaja maupun tidak disengaja, maka sholat bisa menghapus dosa dan kesalahan kita
Oleh karena itu, dengan semangat bulan Rajab kita terus berusaha untuk istiqomah dalam mendirikan dan menegakkan Sholat.
Komentar