Bismillah
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas semua karunia dan nikmat-Nya. Sholawat dan salam untuk Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan semua pengikutnya hingga yaumil akhir.
Bapak ibu wali santri yang dirahmati Allah SWT
1. Pertama, kami ucapkan selamat datang dan sugeng rawuh di kampus PPTQ Hidayatullah Madiun. Panjenengan sampun sampai di pondok ini dalam keadaan selamat dan sehat wal afiat.
2. Kedua, semua panjenengan sudah pasti kangen dan rindu dan ingin segera berkumpul dan menikmati liburan bersama putri tercinta selama libur semester ganjil ini.
Bapak ibu wali santri yang dirahmati Allah SWT
1. Proses pendidikan adalah proses yang bersifat jangka panjang.
Proses pendidikan itu lama dan jangka panjang. Nabi SAW menegaskan "tuntutlah ilmu sejak dalam buaian hingga kita meninggalkan kehidupan dunia ini".
Karena prosesnya panjang, maka butuh kesabaran yang panjang pula. Butuh riyadhoh yang lebih panjang lagi, butuh munajat yang lebih intens lagi.
Yang kadang menjadi problem adalah tidak sabaran. Pengen cepat melihat hasil. Padahal anak kita itu memiliki gaya dan model tersendiri dalam belajar.
2. Anak kita adalah kesempatan kedua kita
Anak kita adalah kesempatan kedua untuk kita berbenah dan memperbaiki diri. Masih ingatkah kita dengan ucapan seorang bapak atau ibu
"jangan sampai anakku kayak aku, nggak bisa ngaji.
" Jangan sampai anakku kayak aku, nggak bisa mandiri. Apa-apa harus bergantung ke orang lain atau orang tua.
Semua penyesalan masa lalu diri kita ingin kita tebus melalui anak kita. Hal itu boleh-boleh saja asal jangan memaksa.
Jangan sampai terjadi seperti seorang mahasiswi yang lompat dari lantai 3 gara-gara tertekan oleh tuntutan orangtuanya.
3. Anak kita adalah aset paling berharga
Harta yang paling berharga adalah anak-anak kita. Lebih-lebih anak sholeh dan sholehah.
Sholeh dan sholehah itu lama prosesnya, lama tempaannya. Lama didiknya. Seperti sebuah permata yang juga butuh kesabaran dan ketelitian untuk menghasilkan sebuah permata.
Maka kebiasaan dan kesholehan yang sudah ditanamkan di pondok dijaga dan didampingi. Panjenengan sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk menumbuhkan kesholehan itu pada anak-anak
4. Tanggung jawab pendidikan adalah tanggung jawab bersama.
Ki Hajar Dewantara pernah menyampaikan sebuah pilar pendidikan yang dikenal dengan Trilogi Pendidikan. Bahwa yang berperan dalam tumbuh kembang anak kita adalah kita semua. Ada unsur pondok, unsur masyarakat dan ada unsur lingkungan.
Dan yang paling utama dari semua itu adalah para orangtua. Orang tua yang sholeh, yang menjaga diri dari dosa dan maksiat, yang istiqomah menjaga sholat 5 waktu, tilawah al Qur'an, zikir dan doa, insha Allah kesholehan itu akan mengalir ke batin anak-anak kita.
Bagaimana dengan pesantren, maka kalau melihat pesantren lihatlah nilai utamanya yakni sholat 5 waktu berjemaah. Utamanya sholat subuh. Lihat dan tanyakan bagaimana rutinitas shubuh anak-anak kita di pesantren ini.
Maka pada kesempatan yang mulia ini kami sampaikan bahwa mulai semester genap ada kebijakan baru. Kebijakan itu adalah keaktifan sholat berjemaah 5 waktu di masjid beserta kegiatan penunjang utamanya akan menjadi syarat untuk mendapatkan rekomendasi bisa atau tidaknya ikut ujian baik di formal maupun Tahfidz.
Kenapa demikian?
Karena sholat itu yg paling utama
Karena sholat itu adalah cara Allah membentuk disiplin waktu
Karena sholat itu adalah amal yang pertama kali dihisab oleh Allah
Karena sholat itu berarti menyambung kan ruh dengan Allah SWT.
Maka apa jadinya seorang penghafal al Quran jika tidak sholat?
Maka apa jadinya jika penghafal al Quran tapi disiplinnya dipertanyakan?
Maka apa jadinya jika penghafal al Quran justru menjadi pelaku maksiat atau bahkan fasik?
Tentu saja kita semua tidak menginginkan itu semua terjadi pada anak-anak kita.
Maka dari itu, kami mohon dukungan dan doanya agar kebijakan baru ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Aamiin
Komentar