Assalamu'alaikum bloggers
Kali ini saya akan bercerita seputar perjalanan saya memimpin sebuah lembaga pendidikan Islam. Ini adalah pengalaman pertama saya memimpin lembaga pendidikan islam sekelas yayasan. Sebuah yayasan pendidikan yang membawahi 4 lembaga pendidikan mulai jenjang TK, SMP, MA dan Ma'had Aly. Yang keempat ini baru berdiri pas saya memimpin yayasan ini.
Tepatnya tahun 2021 saya diamanahi lembaga pendidikan ini. Berarti sudah tiga tahun saya mengemban amanah ini. Sebelumnya saya diamanahi di bagian sekretaris, humas dan personalia. Tiga pekerjaan jadi satu. Dan gajinya juga satu saja. Bukan berarti jadi tiga kali lipat. Pada saat yang sama saya juga masih diamanahi sebagai kepala MA - nya. Jadi total ada 4 amanah yang dibebankan ke saya. Jangan dibayangkan gimana pusing dan bingungnya. Amanah yang keempat itu sudah saya emban sejak tahun 2018. Yakni pertama kali saya mutasi ke kota Madiun.
Saya coba ceritakan dulu pas pertama kali jadi kepala Madrasah Aliyah. Tahun 2018 itu adalah awal saya diamanahi. Sebelumnya saya sudah pernah diamanahi sebagai kepala Madrasah Aliyah juga tapi di Balikpapan Kalimantan Timur. Amanah ini saya emban selama 5 tahunan.
Kembali ke awal amanah di kota Madiun. Jadi 2018 saya langsung diamanahi sebagai kepala Madrasah Aliyah. Tahun 2019 saya diamanahi sebagai sekretaris juga. Saya lupa tanggal dan bulannya. Yang saya ingat saat itu saya di panggil ke sebuah kelas dan ketua yayasan saat itu menyampaikan ke saya bahwa saya diberi tambahan amanah baru yakni sebagai sekretaris, humas dan personalia.
Perjalanan amanah ini terasa cepat sekali. Saya yang baru datang dan bergabung dengan Madiun tetiba diamanahi sejumlah amanah yang bagi saya sangat berat. Dan dugaan saya bisa jadi ada beberapa pihak yang tidak suka dengan cepatnya karir saya di lembaga ini. Walaupun bisa saja dugaan ini keliru dan hanya asumsi pribadi semata.
Selain empat amanah di atas, saya juga diamanahi sebagai panitia PSB. Bersama tim PSB tahun itu perolehan santri memang agak menurun. Tahun berikutnya dengan amanah yang sama yakni 5 amanah semuanya, saya masih memegang amanah sebagai ketua PSB dan perolehan santri baru naik signifikan. Seingat saya saat itu SMP mencapai 3 kelas. MA Juga tiga kelas.
Nah, awal tahun 2021 tetiba saya diminta untuk menjadi pimpinan lembaga ini. Lagi-lagi karir ini terlalu cepat. Sedangkan yang lain mungkin berjalan di tempat. Sehingga mungkin ada sebagian pihak yang kurang suka dengan perjalanan karir saya.
Bermodalkan perolehan santri tiga tahun terakhir yakni mulai tahun 2018 sampai 2020, para stakeholder memberi target yang lebih tinggi lagi kepada saya dan tim. Dan nahasnya perolehan santri baru di tahun pertama saya mengemban amanah ini turun. Yang sebelumnya bisa dapat tiga kelas dengan jumlah yang signifikan. Tahun pertama ini hanya dapat dua kelas kurus.
Saya tidak tahu apa faktor penyebabnya. Kalaupun saya tahu dan saya tuliskan di blog ini tentu akan memperkeruh keadaan dan tidak menyelesaikan masalah yang ada.
Berbagai penilaian miring dan menusuk mulai mengarah ke saya. Mulai tudingan tidak kompak, suka saling menyalahkan, dan masih banyak lagi berbagai penilaian negatif kepada saya. Walaupun salah satu pesan salah seorang stakeholder agar menguatkan iman dan takwa bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Tuhan. Pesan lainnya jangan saling menyalahkan.
Lanjut tahun kedua kondisi bukan malah membaik. Justru tambah menurun parah. Yang tahun sebelumnya memperoleh dua kelas. Tahun kedua ini hanya dapat satu kelas satu kelas. Benar-benar pukulan telak.
Lagi-lagi saya tidak akan mengulas di blog ini faktor penyebabnya. Sebab apapun alasan yang bisa saya kemukakan pastinya kesalahan itu akan kembali kepada diri saya sendiri.
Tahun ketiga saya dan tim masih berusaha untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Wallahul mustaan
Komentar