Sekilas dikisahkan di surah al Kahfi bahwa raja Dzul Qarnain pergi ke arah barat, tempat matahari terbenam dan sampailah beliau ke sebuah laut yang berwarna hitam atau laut yang dipenuhi lumpur hitam. Di barat ini beliau bertemu dengan sekelompok manusia yang tidak beragama. Kemudian beliau pergi ke arah timur ke tempat matahari terbit dan bertemulah dengan sekelompok suku nomaden yang tidak memiliki tempat tinggal yang tetap. Setelah itu beliau pergi ke tempat yang lain yakni ke tempat di antara dua buah gunung. Di tempat inilah sebuah kaum meminta pertolongan agar dibuatkan tembok pelindung dari kekejaman Ya'juj dan Ma'juj.
Nama Dzul Qarnain sendiri bukanlah nama yang sebenarnya. Kalau diterjemahkan secara bahasa arti kata tersebut adalah Raja yang memiliki dua tanduk. Namun apakah yang dimaksud dengan dua tanduk adalah tanduk beneran atau hanya sebuah kiasan semata, sampai saat ini belom ada yang bisa memberikan jawaban pasti.
Nama Dzul Qarnain sendiri tertulis di buku Book of Daniel 8.20 bahwa Two Horn atau Dzul Qarnain adalah raja yang berkuasa antara kerajaan Media dan Persia. Jadi beliau menguasai dua kerajaan.
Raja inilah yang menyelamatkan bangsa Yahudi setelah sebelumnya diperbudak oleh Nebukadnezar di Babilonia. Maka raja ini adalah raja yang spesial, raja yang merestorasi kembali ajaran Yahudi.
Raja ini tinggal di Iran selatan dimana secara geografis berdekatan dengan Rusia dan Georgia tempat tinggalnya Gog and Magog. Nah, kerajaan Media adalah kerajaan yang dekat dengan lokasi Gog and Magog tadi.
Berbeda dengan Cyrus, Alexander sering diterjemahkan dengan Iskandar. Kadang disebut secara lebih lengkap dengan Iskandar Dzul Qarnain.
Jika dirunut ke sejarah awal yakni masa Nabi Nuh as dimana Nabi Nuh memiliki tiga putra yakni Sam, Ham dan Yafitik. Pada malam pengabulan, Nabi Nuh as bermunajat kepada Allah bahwa anak keturunan Sam akan menjadi Rasul-rasul. Maka kita temui semua utusan berasal dari Bangsa Semitik.
Sedangkan Yafet didoakan bahwa anak keturunannya akan menjadi raja-raja. Sedangkan Ham didoakan oleh Nabi Nuh as akan menjadi pembantu atau membantu kedua kakaknya yakni Sam dan Yafet.
Ada salah satu dugaan yang menyatakan bahwa raja Dzul Qarnain adalah Raja Cyrus the great. Benarkah demikian?
Raja Cyrus adalah raja yang paling mendekati karakter Dzul Qarnain dibanding kan dengan Alexander Agung. Sebab Cyrus adalah raja yang taat beragama dimana keyakinannya adalah menganut agama Zoroastrianisme. Sedangkan Alexander Agung merupakan seorang Politeisme atau agama Paganisme, kejam, dan suka membunuh lawannya yang sudah kalah perang.
Agama Zoroaster didirikan oleh Zarathustra. Makanya agamanya disebut dengan agama Zoroaster yang menyembah satu Tuhan yakni Ahura Mazda. Inilah agama yang dianut oleh Cyrus. Di agama ini juga dikenal konsep setan, hari pembalasan dan lainnya.
Cyrus juga digambarkan sebagai orang yang sangat toleran dimana Cyrus tidak memaksa Yahudi untuk memeluk agama Zoroaster. Sebab Cyrus paham bahwa agama Yahudi adalah agama lokal atau agama suku, khusus bagi bangsa Yahudi saja.
Cyrus juga dikenal sebagai king of the king atau rajanya raja. Cyrus juga yang pertama kali menetapkan hukum HAM.
Cyrus juga yang membuat semacam hukum yang dikenal dengan Cyrus Cylender. Yakni sebuah buku yang memberi petunjuk cara menjadi pemimpin yang baik dan adil, bijaksana dan dicintai rakyatnya. Bahkan Alexander Agung pun mengidolakan Cyrus.
Semoga bermanfaat
Komentar