Dalam sebuah kesempatan ketika saya mengisi materi tentang kepemimpinan saya mendapatkan sesuatu yang unit dari banyak istilah pemimpin dalam literatur Islam.
Kata أمير misalnya sangat relevan dengan term kepemimpinan karena memang salah satu tugas seorang pemimpin adalah memberikan perintah atau instruksi.
Kata إمام misalnya juga relevan dengan term kepemimpinan sebab seorang pemimpin memang harus selalu berusaha menjadi contoh dan terdepan dalam kebaikan sebagaimana seorang imam sholat posisinya selalu di depan makmum.
Kata راع misalnya juga relevan. Sebab kata ini bermakna mengurus, menjaga dan menggembala.
Dan masih banyak lagi istilah-istilah yang berkaitan dengan term kepemimpinan. Namun dari sekian istilah tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan penting bahwa seorang pemimpin harus memiliki sejumlah kompetensi atau skill. Paling tidak 2 hal di bawah ini adalah kompetensi yang harus dimilikinya yakni Konseptor dan eksekutor.
1. Konseptor
Adalah kemampuan menyusun konsep. Utamanya konsep tertulis. Sebab ada juga seorang pemimpin yang kemampuan konsepsinya bagus dan handal tapi kurang dalam membahasakan ide dan konsepnya.
Biasanya pemimpin semacam ini butuh pendamping berupa seorang asisten atau sekretaris yang bisa menerjemahkan dan membahasakan ide dan konsepnya.
Kemampuan membangun konsep bukanlah kemampuan simsalabim, langsung jadi, atau bahkan copas dari konsep orang atau lembaga lain.
Kemampuan semacam ini diperoleh dari proses yang cukup lama melalui membaca, belajar dan berfikir.
Maka seyogyanya seorang pemimpin memang harus selalu belajar dan belajar. Sebab tanggungjawab ada di pundaknya.
2. Eksekutor
Memang tidak harus si pemimpin yang melaksanakan konsep dan ide tersebut. Bisa saja timnya yang melaksanakan dan mengerjakannya. Namun demikian seorang pemimpin harus memastikan bahwa semua konsep dan idenya terlaksana dengan baik.
#pusing
#tulisannyangambang
Komentar