Dari beberapa hari yang lalu saya cukup bingung cari materi atau tema apa yang akan saya sampaikan pada sebuah undangan ceramah. Coba buka-buka kitab, buka mbah Google tapi belom juga menemukan tema yang pas. Akhirnya saya coba merenung lebih serius dan ternyata ketemulah judul yang pertama tadi yakni mulia denga meniru. Tapi kemudian saya ubah jadi tugas kenabian.
Sengaja tema ini yang saya ambil. Mengingat audiens nya adalah kalangan pesantren juga. Dan ini adalah pertama kali saya diundang mengisi kajian rutin. Katanya.
Tema yang saya ambil dan saya pikir ini sangat relevan sebagai penguat dan motivasi serta inspirasi bagi kalangan pendidik atau pengajar yakni tugas kenabian.
Jika kita baca Al Quran akan kita temua 4 ayat yang kandungannya sama yakni di Surah al Jumu'ah ayat ke-2, Surah Al Baqarah ayat 129 dan 151, dan di Surah Ali Imran ayat 164.
Keempat ayat di atas menyebut tiga istilah yang sama yang berkaitan dengan tugas kenabian atau nubuwwah yakni tilawah, tazkiyah, dan ta'limah. Oleh karena itu, pada tulisan ini akan coba diurai ketiga terminologi di atas sbb
1. Tilawah
Secara bahasa bermakna membaca. Sinonim dengan kata Qiro'ah. Namun kata Qiro'ah lebih umum atau objek bacaannya umum. Sedangkan tilawah adalah membaca yang tujuannya membangun kerangka berpikir yang lurus dan benar. Inilah tugas pertama nubuwwah. Pun demikian tugas para pendidik dan murobbi. Maka dengan perspektif seperti ini dapat ditarik sebuah penjelasan bahwa tugas guru adalah membimbing peserta didik melalui proses membaca, mengkaji dan menganalisis agar tumbuh pada dirinya pola pikir yang benar. Sehingga dapat disimpulkan pula bahwa poin yang pertama ini berkaitan dengan kognisi peserta didik. Maka sebelum menjadi pendidik perlu dicek dan dites kelurusan dan kebenaran pola pikir gurunya. Sebab guru mengajar sesuatu yang salah akan berakibat fatal pada diri peserta didik.
2. Tazkiyah
Tazkiyah bermakna mensucikan atau membersihkan. Objeknya adalah jiwa yakni membersihkan jiwa dari kotoran syirik dan dosa. Ini lebih berat lagi. Sebab jiwa sifatnya immaterial atau tak terlihat. Walaupun indikator nya bisa dilihat pada perilakunya.
Proses tazkiyah mengharuskan adanya seorang murobbi, dan guru harus mampu memerankan diri menjadi murobbi.
Proses tazkiyah juga terus menerus dilakukan oleh guru sebagaimana proses monitoring dan evaluasi juga harus dilakukan secara terus menerus dan kontinyu.
Dan yang paling pokok adalah seorang guru yang menjadi murobbi harus memiliki kebersihan ruhiyah. Menjauhi dosa dan maksiat, menjauhi makanan dan minuman haram, dsb
3. Ta'limah
Ta'limah bermakna mengajarkan. Kata ini bermakna pula membekali peserta didik dengan kompetensi. Kompetensi di sini dimaknai dengan perpaduan antara sikap dan pengetahuan serta skill atau keterampilan yang melahirkan ciri yang khas pada orang tersebut. Alias menjadi nilai pembeda dengan orang lain.
Dari ketiga terminologi di atas maka ketiganya tentu saja harus menyesuaikan dengan tingkat perkembangan kognisi peserta didik.
Ketiga terminologi di atas juga merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam proses pendidikan.
Maka perlu jika kita renungkan beberapa istilah lain yang erat kaitannya dengan tugas keguruan yakni muallim, muaddib dan murobbi.
1. Muallim lebih fokus dan menitikberatkan pada aspek kognisi
2. Muaddib lebih fokus pada penanaman adab atau karakter
3. Murobbi lebih fokus pada tarbiyah ruhiyah.
Semoga bermanfaat
Komentar