Khutbah jumat Bulan Muharram 1445 Hijriah
الحمد لله رب العالمين
وبه نستعين على أمور الدنيا والدين
أشهد أن لا إله إلا الله
وأشهد أن محمدا رسول الله
اللهم فصل وسلم على حبيبنا المصطفى محمد ابن عبد الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم باحسان إلى يوم القيامة. أما بعد
فيا عباد الله أوصيكم بتقوى الله فقد فاز من اتقل
قال الله تعالى في القرآن الكريم
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
يآيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون
Hari ini kita masih berada di suasana bulan Muharram. Bulan yang dimuliakan Allah sebagaimana termaktub dalam Al Quran yang mulia. Maka di bulan Muharram yang mulia ini seyogyanya kita terus meningkatkan amal sholeh kita baik yang berkaitan dengan hablum mjnallah maupun yang berhubungan dengan hablum minannas.
Bulan Muharram yang identik dengan tema-tema hijrah adalah moment yang tepat untuk kita merefleksikan dua hal penting yakni peristiwa historis hijrah dan peristiwa historis lainnya yang terjadi di bulan Muharram dan yang berikutnya adalah moment untuk kita terus menerus memperbaharui dan meluruskan niat-niat kita dalam beramal dan beribadah.
1. Refleksi historis
Tema hijrah bukan semata tema historis semata. Ada banyak pelajaran penting yang Allah hadirkan melalui peristiwa hijrah itu sendiri bahwa
a. Bahwa idealisme atau cita-cita tidaklah hadir dengan mudah. Untuk mewujudkan impian dan cita-cita dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan sebagaimana Nabi SAW dan para sahabat yang mulia hijrah bukan semata pindah lokasi atau pindah tempat. Melainkan ada idealisme atau cita-cita yang ingin diwujudkan yakni tegaknya Islam dalam kehidupan ini.
Maka wajar jika Allah SWT memberikan ganjaran yang besar bagi mereka yang menyatakan dirinya berjuang dan berkorban menolong agama Allah swt dengan berbagai macam ganjalan kemuliaan baik kemuliaan duniawi maupun kemuliaan akhirat.
b. Bahwa berjuang dan berkorban tidak bisa sendiri-sendiri. Nabi SAW memberikan contoh berupa manajemen organisasi atau masyarakat yang baik dan terpimpin dimana unsur ketaatan adalah hal penting yang harus ada di dalamnya sebagaimana taatnya seorang makmum kepada imam.
Peristiwa hijrah memberikan pelajaran penting terkait ketaatan atau loyalitas. Ketika Nabi SAW hijrah maka sahabat yang lain pun juga menyusul Nabi SAW ke Madinah. Ketika di bulan Muharram pada tahun ke 7 Hijrah Nabi SAW harus menyerang Kaum Yahudi yang kemudian terjadi perang Khaibar, maka loyalitas para sahabat adalah salah satu unsur kemenangan kaum muslimin dalam perang tersebut.
c. Melembutkan hati
Ta'liful Qulub adalah unsur penting dalam membangun organisasi atau jemaah.
2. Memperbaharui niat
Bahwa niat merupakan syarat diterimanya amal perbuatan seorang hamba. Niat bukan semata ucapan tetapi secara syariat niat adalah menyengaja melakukan suatu perbuatan yang langsung disertai dengan perbuatan itu sendiri.
Niat menjadi pembeda antara mana yang ibadah dengan yang kebiasaan.
Niat juga menjadi pembeda mana yang wajib dan mana yang sunnah.
Dengan nilai penting tersebut maka ada baiknya jika kita sebagai muslim terus menerus melakukan perbaikan dan pembersihan terhadap niat-niat kita dalam beramal, beribadah dan bekerja.
Jangan sampai ungkapan berikut mengenai dan menimpa atau terjadi pada diri kita yakni
كم من عمل يتصور بصورة عمل الآخرة صار عمل الدنيا بسوء النية
وكم من عمل يتصور بصورة عمل الدنيا صار أعمال الآخرة بحسن النية
Jika ungkapan di atas tidak menjadi bahan pengingat bagi diri kita maka tentu saja diri kita akan sangat merugi. Casingnya nampak islami tapi dalamnya jauh dari nilai-nilai islam. Seperti semangka kulitnya hijau. Isinya merah.
Semoga bermanfaat
Komentar