Khutbah jumat 24 Muharram 1445 Hijriyah
Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah hari ini kita diberi banyak sekali nikmat dan karunia yang dengan nikmat-nikmat tersebut semua kita bisa hadir memenuhi panggilan Allah SWT dan kita bisa bekerja dan beraktivitas lainnya.
Kesyukuran kita bertambah penting. Lebih-lebih di zaman seperti saat ini. Zaman yang penuh dengan berbagai macam kerusakan. Utamanya kerusakan moral.
Hal yang membuat kita wajib bersyukur karena di tangan kita masih ada al Qur'anul karim.
Al Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada umat manusia sebagai pedoman dan petunjuk dalam kehidupan ini sebagaimana Allah SWT tegaskan di dalamnya
ذالك الكتاب لا ريب فيه. هدى للمتقين
Al Quran ini tidak ada keraguan di dalamnya dan merupakan petunjuk bagi kaum muslimin.
Karena Al Quran merupakan petunjuk atau pedoman, maka kita sebagai umat muslim harus membacanya, mengkajinya dan menelaahnya. Lebih-lebih di era digital seperti saat ini dimana HP sudah bisa ada al Quran. Baik yang hanya berisi al Quran, ataupun berisi al Quran plus terjemah, atau berisi al Quran plus terjemah dan lainnya.
Sudahkah kita tilawah al Quran hari ini?
Salah satu petunjuk al Quran adalah tentang standar nilai dalam hidup ini. Allah SWT berfirman
الذي خلق الموت والحيوة ليبلوكم أيكم أحسن عملا
Dialah Allah yang telah menciptakan mati dan hidup untuk menguji kalian siapakah yang paling baik amal perbuatannya.
Ayat ini sering kita dengar di beberapa kesempatan yang intinya adalah memberi petunjuk kepada kita tentang tujuan kita hidup di dunia ini yakni berlomba-lomba menjadi pribadi yang paling baik amal perbuatannya. Dalam kitab tafsir dikatakan paling ikhlas atau murni amal perbuatannya.
Ayat di atas juga diperkuat dengan hadits Nabi SAW sbb
عن جابر بن عبد الله رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( المؤمن يألف ويؤلف ولا خير فيمن لا يألف ولا يؤلف وخير الناس أنفعهم للناس) رواه الطبراني في الأوسط ، وفي رواية من حديث ابن عمر رضي الله عنهما: أن رجلا جاء إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال : ( يا رسول الله ! أي الناس أحب إلى الله ؟ فقال : أحب الناس إلى الله أنفعهم للناس، وأحب الأعمال إلى الله عز وجل، سرور تدخله على مسلم، تكشف عنه كربة، أو تقضي عنه دينا، أو تطرد عنه جوعا، ولأن أمشي مع أخ في حاجة، أحب إلي من أن أعتكف في هذا المسجد، يعني مسجد المدينة شهرا...) رواه الطبراني في الأوسط والصغير .
Dari keduanya yakni ayat dan hadits diatas kita dapat menarik satu kesimpulan bahwa dihadirkannya kita dalam kehidupan memiliki satu tujuan yakni menjadi pribadi yang selalu memiliki orientasi hidup menjadi yang terbaik dalam ala perbuatan dan menjadi yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Dalam kitab nashoihul ibad dijelaskan bahwa
Maka dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa tujuan kita hidup ini adalah untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam amal perbuatan kita atau menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.
Namun demikian ada satu hal penting yang harus kita ingat-ingat terus yakni terkait niat. Sebaik apapun sebuah amal perbuatan jika buka karena Allah, maka amal tersebut akan sia-sia belaka.
Mari kita ingat nasehat berikut
كم من عمل يتصور بصورة عمل الآخرة صار عمل الدنيا بسوء النية
وكم من عمل يتصور بصورة عمل الدنيا صار عمل الآخرة بحسن النية
Maka sebelum kita melakukan sebuah amal perbuatan ada baiknya kita selalu mengecek niat kita. Sehingga amal perbuatan kita diterima oleh Allah SWT.
Komentar