Saya sudah mulai sedikit menemukan makna-makna penting dari pelajaran hidup dan kehidupan ini. Salah satunya adalah adanya berbagai macam problem dan solusi penyerta yang menjadi satu kesatuan antara keduanya.
Pernah terjadi pada diri saya sebuah kondisi yang benar-benar membuat kepercayaan diri saya hampir rata dengan tanah. Berbagai macam hantaman masalah baik yang bersumber dari inernal diri saya maupun dari eksternal orang lain dan lingkungan sekitar saya. Bahkan pernah sampai pada posisi dan kondisi saya tidak memiliki harapan dan masa depan. Saya tidak mampu menemukan solusi. Saya benar-benar berada di titik terendah dari kepercayaan diri saya. Benar-benar sebuah kondisi yang sangat kontras dengan diri saya.
Dulu-dulu saya tidak mengenal kamus menyerah, kalah dan putus asa. Namun beberapa masalah yang saya hadapi menghapus semua kepercayaan diri tersebut.
Seperti biasa karena saya seorang muslim. Saya hanya bisa pasrah, saya hanya bisa berdoa dan banyak-banyak merenung. Saya lebih banyak melihat ke dalam diri saya. Dan mencoba melupakan kesalahan dan kekurangan orang lain.
Hingga sampai pada satu kondisi dan satu kesimpulan dan memang kesimpulan itu adalah inti dari keimana bahwa tak ada yang terjadi dalam kehidupan ini yang tanpa rencana dan kendali Allah SWT. Yang kita lihat enak itu dari Allah. Yang kita lihat tidak enak atau susah itu juga dari Allah. Sama dengan hidup dan mati adalah Allah yang ngatur. Bukan saya. Bukan saya. Bukan saya. Itulah renungan atau semacam kesimpulan yang saya dapati dari renungan di sela-sela ibadah dan berdoa.
Renungan dan kesimpulan itu mulai memunculkan kepercayaan diri saya. Bahwa tugas saya adalah berusaha semampu saya. Semuanya akan ditentukan oleh Allah hasilnya. Bukan saya. Saya tidak boleh mendikte Allah.
Yang harus saya perbaiki dan luruskan pada diri saya adalah lakukan semuanya karena Allah. Bukan karena yang lain.
Memang dari renungan itu saya mulai menemukan bibit kesombongan, kepongahan dan keangkuhan pada diri saya. Dan saya sadar semua itulah yang akan menghancurkan saya.
Alhamdulillah Allah menyadarkan saya dengan mendatangkan macam-macam cobaan yang semua itu menjadikan saya harus tunduk dan patuh pada ketentuan Allah.
Alhamdulillah. Saya mulai percaya diri. Saya mulai berani. Dan sejak awal saya sudah berusaha menjauhkan diri dari hal-hal yang syubhat sehingga saya merasakan kesadaran ini sangat cepat Allah munculkan pada diri saya.
Semoga Allah selalu melindungi saya dan keluarga saya serta lembaga yang sedang saya mengabdi di dalamnya. Aamiin
Komentar