Dua hari yang lalu saya berkesempatan untuk melaksanakan sebuah tugas yang berkaitan dengan pesantren. Lebih tepatnya saya mendapatkan amanah untuk melakukan assessment kepesantrenan di Jawa Timur mulai dari Kabupaten Pamekasan, Bangkalan, Surabaya, Sidoarjo dan Mojokerto. Saya masuk dalam group atau tim C yang bertugas melakukan assessment di 5 pesantren tersebut.
Salah satu hal yang cukup berkesan dalam melaksanakan amanah tugas ini adalah ketika saya bertemu dengan salah seorang guru yang konon pernah jadi humas yang cukup handal pada masanya. Beliau adalah ustadz Amrozi, salah seorang guru di SD Luqman al Hakim di Surabaya. Beliau juga mengisahkan kalau beliau pernah ditugas di SD Luqman al Hakim Mataram. Salah satu kesan yang beliau dapatkan saat itu adalah masyarakat sekitar tempat beliau mengajar tidak mau kalau beliau pindah ke Surabaya.
Dulu saya hanya mendengar tentang kehebatan beliau dalam bidang humas. Konon tidak ada masyarakat sekitar pondok yang tidak mengenal beliau alias semuanya kenal baik dengan beliau.
Dalam kesempatan itu beliau banyak bercerita tentang bagaimana caranya agar diri kita atau lembaga kita diterima oleh masyarakat sekitar kita. Salah satu quotes yang sampai saat ini saya ingat dari beliau adalah " Pagar mangkok lebih baik daripada pagar tembok".
Awalnya saya belom mampu menangkap makna di balik quotes tersebut. Setelah beliau menjelaskan sedikit lebih panjang barulah saya memahami maksud dari quotes tersebut bahwa pagar terbaik untuk diri kita atau lembaga kita adalah tetangga kanan kiri kita. Bukan tembok yang tinggi dan kokoh.
Tentu saja tembok yang kokoh juga penting. Apalagi di zaman seperti saat ini dimana masalah batas tanah merupakan sesuatu yang sensitif. Maka pagar menjadi penanda penting atas kepemilikan sebuah lokasi atau kawasan. Namun demikian tetangga kanan kiri merupakan orang terdekat yang harus kina kenal, harus kita akrabi. Sebab rasanya mustahil dan sulit jika terjadi sebuah musibah yang menimpa diri atau lembaga kita, kemudian kita harus menghubungi orang-orang yang jauh dari lingkungan kita. Maka tetangga adalah jawabannya.
Hal ini bukan tanpa alasan urgensinya. Nabi Muhammad SAW juga sudah me wanti-wanti kita agar memperhatikan hubungan dengan tetangga kanan kiri kita.
Nabi Muhammad SAW bersabda
من كان يؤمن بالله فليكرم جاره
Barangsiapa yang beriman kepada Allah maka muliakanlah tetangganya.
Semoga quotes yang beliau ajarkan bermanfaat untuk diri saya maupun para pembaca yang bhdiman.
Komentar