Alkisah sekelompok kaum muslimin kena begal oleh sekomplotan pembegal. Mereka semua ditahan dan diambil harta bendanya hingga tak tersisa.
Pada saat para komplotan menikmati hasil rampasan sambil pesta pora, pimpinan kaum muslimin di herankan dengan satu orang komplotan yang tidak ikut menikmati hasil rampasan.
Maka pimpinan tersebut mencoba mendekat dan bertanya.
"Kenapa engkau tidak ikut berpesta? " Tanya si pimpinan kaum Muslimin.
"Saya sedang berpuasa" Jawab pria pembegal tersebut.
"Kamu puasa! Bukannya kamu pembegal"? Tanya si muslim lagi.
" Ya saya memang pembegal. Saya pendosa. Tapi saya tidak mau saya terputus dari Allah SWT. Sehingga harus tetap ada satu ibadah yang saya lakukan sebagai penghubung dan penyambung antara aku dengan Allah SWT.
"Oh begitu" Si muslim mencoba memahami kata-kata si pembegal sambil memegang dagunya.
Sekitar 10 tahun dari peristiwa pembegalan ini, si muslim mendapatkan kesempatan untuk pergi haji ke. Baitullah.
Si muslim agak terheran dg seorang pria yang menangis tersedu-sedu dekat multazam.
Maka si muslim mencoba mendekati si pria dan memperhatikan dengan seksama. Ternyata si pria itu adalah salah satu dari pembegal yang pernah ia temui.
Perlahan si muslim bertanya kenapa anda menangis?
Maka si pria tersebut berkata "Allah SWT telah memberikan saya hidayah. Sehingga saya dijauhkan dari perbuatan yang haram.
Hikmah kisah di atas
1. Jangan putus asa dari rahmat Allah SWT.
2. Jangan menilai seseorang dari peristiwa sepintas semata.
Komentar