Alhamdulillah bersyukur kepada Allah SWT. Kita diberi keistiqomahan untuk melaksanakan ketaatan dan ketundukan kepada Allah SWT. Mari kita senantiasa berdoa agar kita dijaga oleh Allah SWT dlm ketaatan ini.
Dalam kesempatan yg mulia ini yakni hari Jumat pertama di bulan Rajab 1444 H agar sama-sama terus meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT baik dg melaksanakan perintah-perintah-Nya maupun meninggalkan larangan-Nya.
Jemaah Jum'at yg dirahmati Allah
Hari-hari ini kaum muslimin di seluruh dunia atau sebagian dunia turun ke jalan melakukan protes atas pembakaran Al Qur'an yg dilakukan oleh seorang politisi sayap kanan Swedia.
Dalam perspektif sunnatullah, maka pertentangan antara yang Haq dan batil akan terus terjadi sepanjang kehidupan ini masih berlangsung.
Namun dalam perspektif keimanan, sebagai seorang muslim tentu saja harus ada sikap ketidaksukaan ketika ada agama lain yang merendahkan agama yang satunya. Minimal menolak dan mengecam dengan hati.
Sebagaimana sabda nabi Muhammad Saw
من رأى منكم منكرا فليغيره بيده. فإن لم يستطع فبلسانه. فإن لم يستطع فبقلبه وذالك أضعف الإيمان.
Artinya : barangsiapa yang melihat kemungkaran maka hendaknya mengubahnya dg tangannya. Jika tidak mampu, maka hendaklah mengubahnya dg lisannya. Dan jika tidak mampu maka dengan hatinya. Dan itu termasuk selemah-lemah iman.
Dalam kesempatan yang mulia ini mari kita sama-sama melakukan refleksi terkait kondisi yang saat ini dialami oleh kaum muslimin dan juga yang dialami oleh Nabi Muhammad Saw dan kaum muslimin awal yang juga merasakan hal yang sama.
Salah satu gambaran yang bisa kita jadikan rujukan adalah gambaran surah Al 'alaq tentang kondisi kaum muslimin awal dimana nabi Muhammad Saw dalam kondisi lemah, tak berdaya, tak memiliki power dan jemaah. Maka ancaman dan intimidasi yang datang kepada nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya datang bertubi-tubi seperti yang digambarkan dalam ayat berikut
أرأيت الذي ينهى. عبدا إذا صلى. أرأيت إن كان على الهدى أو أمر بالتقوى.
Ayat di atas memberikan sebuah gambaran bahwa melaksanakan sholat saja nabi Muhammad Saw diganggu oleh Abu Jahal.
Maka apa yang dilakukan oleh nabi Muhammad Saw ketika mendapatkan ancaman seperti itu? Maka nabi Muhammad Saw hanya bisa bersabar dan tidak mendengar apa yang diucapkan oleh kaum kafir.
Inilah kondisi awal nabi Muhammad Saw yang tidak berdaya. Beliau Saw sholat tapi tak berdaya, tidak memiliki power. Sehingga hanya bisa bersabar. Dan kondisi inilah yang kita rasakan saat ini.
Maka dari itu mari media sholat ini kita jadikan untuk memperkuat jemaah. Menyatukan hati dan pikiran.
Jangan sudah sholat tapi gak mau bertegur sapa antara satu dengan yang lainnya.
Wassalam
Bersambung
Komentar