1. Dari sisi aqidah
Bahwa Allah SWT memerintahkan manusia agar menyembah hanya kepada-Nya bukan kepada selain Allah SWT.
Janganlah kalian menyembah Matahari dan Bulan tapi sembahlah Allah SWT yang telah menciptakan keduanya.
Alam semesta adalah makhluk atau ciptaan Allah. Mereka semua adalah tanda dan bukti kekuasaan Allah SWT. Mereka semua tak punya kuasa dan kemampuan untuk menggerakkan dirinya justru mereka digerakkan dan dikontrol oleh sistem Allah SWT.
2. Dari sisi psikologis manusia
Bahwa manusia cenderung patuh dan tunduk kepada orang yang suka memberi, suka traktir, suka menolong dan kebaikan lainnya. Hal ini memunculkan ketergantungan psikologis pada diri manusia.
Jadi tidak enakan pada saat orang tersebut minta bantuan tapi kita tidak bisa bantu.
Seperti matahari dan bulan yang terus menerangi dan mencahayai manusia. Maka tatkala keduanya menghilang baik akibat gerhana ataupun kiamat manusia cenderung bersalah dan meminta maaf dan meminta pertolongan kepada keduanya.
Dari peristiwa gerhana ini Allah SWT mengajarkan manusia agar jangan bergantung kepada sesuatu yang mudah berubah yakni alam dan manusia. Tapi bergantunglah hanya kepada Allah SWT yang abadi dan kekal.
3. Dari sisi ilmu pengetahuan
Dahulu di abad pertengahan para ilmuwan banyak yang dibunuh ketika mereka menemukan sebuah teori bahwa alam semesta lah yang mengitari matahari bukan mengitari bumi. Maka mereka yang berpendapat seperti itu dibunuh dan dibakar hidup-hidup. Diantara mereka adalah Galileo Galilei dan sebagainya.
Al Qur'an adalah sumber ilmu pengetahuan. Al Qur'an senantiasa selarasa dengan ilmu pengetahuan. Al Qur'an mengajak manusia untuk mempergunakan akalnya untuk berpikir dan merenung ttg hakikat alam semesta sehingga manusia menemukan kebenaran.
4. Dari sisi spiritual
Bahwa konon Allah mengutus Malaikat setiap pagi untuk menyiram matahari agar teriknya tidak sampai membakar manusia dan makhluk hidup lainnya.
Komentar