Sebelum menikah rasa-rasanya menikah itu indah, seneng, bahagia, full senyum, tak ada beban. Itu juga yang terbayang di benak kebanyakan para jomblowan dan jomblowati. Tak ada ruang untuk kata sedih, susah, kesulitan ekonomi, susah punya momongan, pertengkaran, KDRT, semua itu rasanya mustahil terjadi.
Sebenarnya wajar-wajar saja jika sepasang calon suami istri berharap demikian. Dan memang harus seperti itu harapannya. Tapi harapannya perlu sedikit diimbangi dengan membaca berita dan minta data perceraian di Pengadilan Agama. Dan cobalah bertanya kenapa sampai cerai / pisah? Kan dulu cinta, cocok, soulmate banget dan sebagainya. Tapi susah juga meyakinkan bahwa data PA itu bener adanya. Namun kadang masih bersikukuh "itu tidak akan terjadi pada rumah tangga saya". Sah-saha saja sih.
Sesuai judul di atas yakni sederhana tapi sulit, bahwa pernikahan itu memang sederhana. Kalau dilihat rukun nikah juga sederhana, gak rumit. Rukun nikah ada kedua mempelai, ada saksi, ada mahar, ijab Qobul. Walaupun sederhana rukunnya tapi menjalaninya sulit. Apalagi jika tak ada pemahaman agama yang baik pada keduanya. Pokoknya kawin. Gitu saja.
Mas bro! Mbak bro!
Ada kisah nyata yang pernah dilihat langsung oleh sahabat saya. Mau tahu?
Nantikan lanjutannya
Sholat sek!
Komentar