Hari ini kita sudah berada di akhir bulan Rabiul Awwal 1444 Hijriah. Namun bukan berarti kebahagiaan dan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW adalah sepanjang hayat dan sepanjang hidup kita manusia.
Kapanpun dan dimanapun kita harus senantiasa meneladani dan mencontoh nabi Muhammad SAW baik dalam keseharian, berumah tangga, bermasyarakat, dan bernegara.
Tentu ada alasan pokok dan prinsip kenapa kita harus meneladani nabi Muhammad SAW. Pada kesempatan yg singkat ini akan khatib uraikan dua alasan pokok tersebut yaitu
1. Akhlak Nabi SAW
Nabi Muhammad SAW adalah pribadi yang Agung. Allah SWT sendiri yang menegaskannya dalam surah al Qalam.
وإنك لعلى خلق عظيم
Sungguh engkau Muhammad benar-benar berada di atas perilaku atau akhlak yang Agung.
Sayyidah Aisyah RA pernah ditanya? Wahai Ummul Mukminin bagaimanakah akhlak Nabi Muhammad SAW? Akhlak Nabi Muhammad SAW adalah al Qur'an.
كان خلقه القرآن
Kalau akhlak Nabi SAW adalah al Qur'an berarti semua sisi hidup dan perilaku beliau SAW berlandaskan al Qur'an. Maka agar kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW bertambah kokoh salah satu hal yang harus kita upayakan adalah mengkaji dan mentadabburi al Qur'an mulai dengan membacanya dengan baik dan benar, mentadabburi kandungannya hingga mengamalkannya dalam kehidupan kita.
Sudahkah kita lancar membaca al Qur'an?
Seberapa dekat diri kita dengan al Qur'an?
2. Penuh dengan nilai-nilai perjuangan
Jika kita membaca sirah atau sejarah hidup Nabi Muhammad SAW maka akan kita dapati betapa kehidupan Nabi Muhammad SAW penuh dengan nilai-nilai heroisme dan perjuangan serta kebaikan.
Inilah yang perlu kita teladani yakni bagaimana Nabi Muhammad SAW berjuang menagakkan dan mendakwahkan Islam hingga kita memeluk agama yang beliau bawa. Tentu saja kehidupan beliau SAW bukan hidup yang biasa-biasa saja. Ibadah beliau SAW tidak biasa-biasa saja. Kedermawanan beliau SAW tidak biasa-biasa saja. Semuanya luar biasa.
Maka ada satu ungkapan yang patut untuk kita jadikan motivasi yakni
احفظ لنفسك بعد موتك ذكرها فإن الذكر عمر ثان.
Jagalah sebuat untuk dirimu setelah kematianmu. Karena sebutan adalah usia kedua.
Jika kita mengkaji sejarah. Yang baik akan selalu dikisahkan dan diceritakan. Demikian pula yang jahat dan durjana juga akan dikisahkan. Dua pilihan ada di hadapan kita. Tentu yang bijak adalah memilih yang baik.
Komentar