Mungkin kita pernah nonton animasi The Legend of Ang. Seorang anak kecil yang memiliki kekuatan luar biasa yakni mampu mengendalikan 4 elemen alam yakni elemen air, elemen tanah, elemen udara dan elemen api. Dan tentu saja Ang adalah tokoh utama atau tokoh protagonis.
Sebelum menguasai keempat elemen alam tersebut terlebih dahulu Ang belajar kepada seorang guru. Katakanlah guru sakti.
Sang guru memberikan sebuah analogi sebuah aliran air yang tersumbat oleh busa. Busa itu dimisalkan seperti dosa dimana dosa juga bisa menyebabkan tertutupnya sisi spiritual seorang manusia. Ketika busa tersebut disingkirkan maka air tersebut mengalir dengan lancar. Demikian juga seorang santri dalam proses menuntut ilmu juga harus melakukan riyadhoh yakni patuh kepada guru dan membersihkan jiwanya dari dosa-dosa agar sisi spiritual bisa memancar dengan bagus.
Memasuki era modern dan era teknologi seperti saat ini, hal seperti ini rasanya sudah menjadi sesuatu yang asing di telinga masyarakat kita. Bahwa aspek ruhiyah adalah aspek penting yang menjadi kesuksesan dan keberkahan seorang santri menuntut ilmu. Rata-rata pembahasan dan fokus utama adalah aspek metode, teknik, strategi dan hal-hal lain yang sebenarnya juga baik. Namun karena tidak beeimbang akhirnya sisi ruhiyah kebanyakan dikesampingkan atau dilupakan.
Judul tulisan ini sebenarnya hanya sekedar permisalan yang bisa saja benar tapi bisa juga keliru. Istilah seperti ini dikenal dengan ilmu cocoklogi.
Apa sebenarnya keempat elemen santri yang dimaksud dari judul di atas?
1. Elemen api
Elemen api pada manusia adalah nafsu. Seorang santri ketika menuntut ilmu harus berlatih untuk mengendalikan dan mengelola nafsunya. Nafsu di sini bukan semata nafsu birahi. Menurut Imam Al Gazali ada sebuah nafsu yang harus dikendalikan sejak awal menuntut ilmu. Salah satunya adalah ingin terkenal, agar masyarakat hormat kepadanya, ingin mengumpulkan harta duniawi, dsb yang semisal dengan hal-hal tersebut.
Semua itu harus dibersihkan sejak awal. Hanya ada beberapa hal yang boleh diniatkan ketika akan menuntut ilmu yakni ihya'uddin atau menghidupkan agama, menghilangkan kebodohan dan demi kemuliaan Islam. Keterangan semacam ini bisa kita temukan dalam kitab-kitab karya imam Al Gazali seperti Bidayatul Hidayah dan semacamnya.
2. Elemen tanah
Yang dimaksud dengan elemen tanah jika dikaitkan dengan proses menuntut ilmu seorang santri adalah perut. Ya perut. Karena perut merupakan tempat yang menjadi asal muasal kotoran. Selama menuntut ilmu perut harus dikondisikan. Terlalu kenyang akan menyebabkan malas belajar, malas menghafal dan malas-malas lainnya.
3. Elemen air
Seorang santri harus senantiasa menjaga ketenangan batinnya. Hal ini bisa dilakukan dengan menjaga sholat lima waktu, berpuasa, zikir dan ibadah sunnah lainnya.
Air identik dengan ketenangan. Air mendinginkan. Air menenangkan. Maka dengan menjaga elemen air ini seorang santri akan senantiasa mendapat titik fokus dan konsentrasi dalam proses belajarnya.
4. Elemen udara
Elemen udara bisa dimisalkan dengan kelembutan. Yakni seorang santri harus senantiasa menjaga perilaku, tata krama dan sopan santun, baik kepada kedua orangtua, para guru dan masyarakat.
Santri yang mampu menjaga elemen udara ini akan mendapatkan kemuliaan dan kehormatan karena mampu menjaga muru'ahnya.
Semoga bermanfaat. Aamiin
Komentar