Saya termasuk orang yang sangat bersyukur pernah kuliah di Hidayatullah STAI Luqman al-Hakim Surabaya. Yang membuat saya bersyukur adalah memiliki temen-temen yang berasal dari berbagai macam daerah dengan berbagai macam karakter. Ada yang lucu. Ada yang serius. Ada yang biasa-biasa saja. Semuanya berkumpul dalam satu angkatan.
Angkatan ini awalnya berjumlah 60 mahasiswa dengan dua jurusan yakni jurusan Manajemen Pendidikan Islam dan. komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Namun dalam perjalanannya angkatan ini hanya tersisa sekitar 30 mahasiswa.
Setelah lulus, angkatan ini diutus ke beberapa titik yang tersebar di seluruh Nusantara. Saya kebagian di Balikpapan Kalimantan Timur.
Hal lain yang membuat angkatan ini menarik adalah adanya acara-acara dimana kami bisa kumpul dan bercanda cekikikan. Kalau di daerah kami disebut seorang ustadz, tapi kalau pas kumpul kami menyebut nama masing-masing tanpa predikat ustadz.
Hari ini kami berkumpul di Pesantren di Malang. Walaupun tidak kumpul semua tapi pertemuan ini sangat asyik dan menyenangkan. Dan pada saat sedang ngumpul kami bincang-bincang dan ngobrol ngalor ngidul dan sampailah pada satu ungkapan sahabat yang menurut saya cukup unik dan lucu tapi meaningfull.
Eksistensi hidup itu adalah mengalir. Uangkap sahabat saya sambil diiringi tertawa terbahak-bahak dari semua sahabat.
Kalau direnungkan memang betul apa yang beliau sampaikan bahwa eksistensi hidup ini adalah mengalir. Kita lahir ke dunia ini karena aliran. Kita pergi kesana kemari itu juga karena aliran. Ya semua karena aliran. Baik aliran fisikal maupun spiritual.
Jika tidak percaya coba dipikir-pikir bahwa inti hidup itu adalah mengalir.
Komentar