Tahun ini adalah tahun yang agak spesial bagi saya pribadi. Spesial karena tahun ini saya mengajar mata pelajaran ilmu balaghah di kelas 11 dan 12 MA Darul Madinah Madiun.
Dulu pas mondok saya memang pernah belajar ilmu ini. Tapi tidak terlalu paham amat. Kitab yang dikaji saat itu adalah kitab jauharul maknun. Selain itu ada juga kitab yang membahas dan mempelajari tentang cara membuat syair. Namanya ilmu arudh.
Mungkin karena tidak ada yang bisa mengajar ilmu ini akhirnya saya yang jadi benteng dan harapan terakhir. Mau nolak, tidak mungkin lagi. Karena yang lain sudah pada penuh jam ngajarnya.
Pekan ini sudah masuk pekan ketiga dimana saya merasakan aura ketidakpahaman terhadap materi yang saya ajarkan dan saya jelaskan. Namun hari ini saya merasakan semangat yang berbeda dari para santri. Saya melihat ada secercah cahaya dan harapan. Mereka mulai paham dengan materi yang saya jelaskan.
Mula-mula saya mengawali pembelajaran dari ilmu shorrof dan ilmu nahwi bahwa
1. Ilmu shorrof adalah ilmu tentang bagaimana cara membuat kosakata baru dengan makna baru. Dari satu kata bisa berubah menjadi 12 kosa kata baru dengan bentuk dan makna yang berbeda. Inilah ilmu shorrof atau ilmu tashrif.
2. Ilmu nahwu adalah ilmu tentang bagaimana merangkai kata menjadi kalimat dengan benar. Kita kenal dengan istilah jumlah mufidah yang dibagi menjadi dua model yakni jumlah ismiyyah dan jumlah fi'liyyah.
3. Sedangkan ilmu balaghah adalah ilmu tentang cara merangkai kata secara benar dan indah.
Ketiga ilmu diatas bisa juga disebut sebuah tahapan. Bisa juga disebut satu kesatuan yang saling berkaitan antara satu sama lainnya.
Yang pokok tanpa kedua ilmu yang pertama seorang penuntut ilmu akan kesulitan memahami ilmu balaghah.
Dengan alur seperti di atas para santri sudah mulai memahami sedikit demi sedikit materi ilmu balaghah.
Komentar