Dalam sesi wawancara dengan beberapa Santri MA Darul Madinah Madiun ada sebuah pertanyaan yang cukup menarik dan pertanyaan inilah yang sebenarnya saya tunggu-tunggu.
Pertanyaan itu begini kira-kira "mengapa harus ada pengabdian?
Maka saya pun menjelaskannya dengan penuh semangatsemangat bahwa pengabdian itu adalah pembuktian diri. Utamanya pembuktian diri untuk pantas disebut hamba oleh Allah SWT. Karena memang tidak ada satupun yang tidak dijangkau oleh Allah SWT bahkan sekedar kedipan mata saja itu hanya karena kehendak Allah SWT.
Sama dengan seorang pria yang menyatakan I Love You kepada seorang wanita yang diidamkannya. Maka pernyataannya tersebut perlu dibuktikan dengan datang kepada ke kedua orangtua si wanita dengan memintanya dan melamarnya dan menikahinya. Andai itu hanya ungkapan nafsu semata niscaya akan banyak alasan yang diutarakan untuk segera membuktikan cintanya.
Sisi mana lagi dari kehidupan ini yang bukan pengabdian. Seorang ASN dia disebut dengan abdi negara karena dia mengabdikan dan mengerahkan semua energinya untuk mengabdikan diri kepada negara dengan memajukan bangsanya.
Sisi mana lagi dari kehidupan ini yang bukan pengabdian. Seorang anak lelaki yang sudah menikah. Dia tetap wajib tunduk dan patuh kepada kedua orangtuanya selama keduanya tidak menyuruh kepada sesuatu selain Allah SWT.
Maka ada tiga kesimpulan yang saya sampaikan dalam sesi wawancara dengan santri tersebut bahwa hidup itu adalah pengabdian. Hidup itu adalah perjuangan. Hidup itu adalah pengorbanan.
Komentar