Selama 6 tahun itu pula pondok saya selalu mengambil seorang guru dari Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur. Kami mendengar dan menyebut istilah tersebut dengan guru tugas. Praktis selama 6 tahun saya dibimbing oleh mereka para ustadz dari pondok pesantren Sidogiri Pasuruan. Khususnya dalam bidang ilmu nahwu, shorrof dan tilawah al Qur'an.
Ada banyak nasehat yang sering disampaikan oleh para guru kami yang berasal dari Pondok pesantren Sidogiri Pasuruan tersebut. Salah satunya adalah tentang BAROKAH GURU.
Dulu kami tidak paham apa itu barokah. Pokoknya kami manut saja apa yang dikatakan oleh para guru kami. Termasuk para guru dari Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan bahwasanya mereka bertugas adalah dalam rangka mencari barokah dan doa guru. Sering sekali ungkapan tersebut kami dengar tatkala beliau-beliau mengajar kami baik di kelas maupun di majlis taklim bakda maghrib.
Setelah saya menjalankan tugas yang sama yang saya rasakan lebih berat dan menantang saya pun sedikit demi sedikit mulai memahami apa itu barokah. Setidaknya itu adalah pemahaman pribadi saya sendiri. Bahwa yang namanya barokah itu nyata dan sering saya rasakan. Bahwa doa para guru itu senantiasa mengalir kepada pada murid dan santrinya dimanapun mereka berada.
Keberkahan ini bisa berupa pemahaman akan ilmu. Mudahnya memahami ilmu. Mudahnya mengajarkan ilmu dan lain sebagainya. Dan hal ini diperoleh dengan mentaati para guru. Salah satunya adalah taat ketika ditugas mengabdi di pondok-pondok di pelosok Nusantara.
Ada dua kata kunci yang menjadi titik tolak dari diperolehnya barokah yakni taat dan hormat kepada guru. Tanda keduanya, maka akan sulit mendapatkan keberkahan ilmu walaupun dalam realitanya banyak sekali kita dapati Santri yang pinter namun karena jauh dari ketaatan dan hormat kepada guru kehidupannya menjadi tidak barokah.
Bersambung
Komentar