Assalamu'alaikum wr wb.
Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah SWT atas karunia yang dilimpahkan kepada kita semua baik berupa kesehatan, keimanan, keislaman dan karunia lainnya yang sama-sama kita nikmati.
Hari ini kita sudah memasuki tanggal 5 bulan shafar 1444 Hijriyah. Artinya kita sudah melewati bulan Muharram 1444 Hijriyah. Dan kita berada di bulan kedua saat ini.
Apa itu shafar? Atau apa yang terbayang di benak kita jika kita sudah memasuki bulan shafar?
Dalam tradisi sebagian masyarakat ketika memasuki bulan shafar maka ada beberapa anggapan atau persepsi yang berkembang terkait bulan ini. Bulan ini dikenal dengan bulan yang penuh dengan kenahasan, kesialan, penyakit dan musibah. Terlepas apakah itu benar atau tidak, bijaksananya adalah mengilmui hal-hal yang berkaitan dengan bulan shafar ini.
Pada kesempatan yang singkat ini, kita akan coba menggali makna shafar dari perspektif yang berbeda yakni
1. Kata Shafar bermakna kuning.
Ada dua hal yang bisa dikorelasikan dengan warna kuning yakni seperti padi yang mulai menguning yang berarti sudah siap untuk dipanen. Yakni sudah memasuki paripurna atau masa-masa akhir.
Bisa juga dihubungkan dengan lampu lalu lintas yakni ketika menyala warna kuning berarti siap-siap atau pelan-pelan atau hati-hati.
Bahwa dalam perjalanan hidup ini kita mesti memiliki sikap hati-hati atau mawas diri. Berhati-hati agar tidak melanggar larangan dan batasan Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ إِحۡسَٰنًاۖ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ كُرۡهٗا وَوَضَعَتۡهُ كُرۡهٗاۖ وَحَمۡلُهُۥ وَفِصَٰلُهُۥ ثَلَٰثُونَ شَهۡرًاۚ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرۡبَعِينَ سَنَةٗ قَالَ رَبِّ أَوۡزِعۡنِيٓ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِيٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَيَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَٰلِحٗا تَرۡضَىٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِي فِي ذُرِّيَّتِيٓۖ إِنِّي تُبۡتُ إِلَيۡكَ وَإِنِّي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan. Sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai. Dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau. Dan sungguh aku termasuk orang muslim.” (QS. Al-Ahqaf: 15)
2. Kata shafar juga bisa dimaknai dari asal katanya dengan arti kosong yakni shifr.
Artinya kita jangan sampai kosong dari iman. Pikiran kita jangan sampai kosong. Utamanya dari hal-hal yang bersifat positif.
Dari dua perspektif pemaknaan tersebut, maka dapat kita ambil dua pelajaran utama yakni memasuki usia senja dan kekosongan.
Memasuki usia senja berarti kita perlu banyak melakukan renungan terkait bekal kita menuju kampung akhirat. Semua kita dan makhluk hidup akan berada di posisi menguning alias sudah saatnya kembali kepada sang Pencipta.
Dalam menjalani hidup kita jangan sampai kosong iman dan ilmu. Maka di bulan shafar ini hal yang seyogyanya kita lakukan adalah dengan memperbanyak ibadah seperti sholat, bersedekah, dan tilawah al Qur'an agar kita memperoleh keselamatan, keberuntungan dan kebaikan.
Allah SWT menjelaskan sebuah pedoman atau petunjuk agar kita bisa selamat. Pedoman semacam ini banyak sekali dalam al Quran. Salah satunya termaktub dalam surah al Lail.
فأما من أعطى واتقى وصدق بالحسنى فسنيسره اليسرى
Kalau ingin memperoleh kemudahan, kesuksesan maka ada tiga hal yang harus dilakukan
1. Suka memberi / menolong
2. Bertakwa
3. Beriman akan adanya balasan akhirat
Maka kita akan mendapatkan kemudahan jika tiga hal tersebut senantiasa kita lakukan.
Kebalikannya
وأما من بخل و استغنى وكذب بالحسنى فسنيسره للعسرى
Maka kalau ingin celaka caranya juga ada tiga yakni
1. Bakhil / Tidak suka berbagi atau menolong orang lain
2. Tidak butuh kepada Allah alias malas beribadah dan mentaati ketentuan Allah
3. Tidak percaya adanya balasan akhirat
Maka kita akan mendapatkan kesulitan dan sebagainya.
Maka shafar yang bisa bermakna memasuki usia senja dan kosong dan tuntunan iman akan menjadi positif jika ketiga hal yang pertama senantiasa kita rutinkan dalam keseharian kita yakni suka menolong, bertakwa dan yakin akan adanya balasan di akhirat.
Semoga bermanfaat. Aamiin
Komentar