Beberapa bulan terakhir khususnya Tahun pelajaran 2021 sampai 2022 media sosial banyak membagikan informasi matinya beberapa sekolah atau paling tidak menurunnya jumlah perolehan peserta didik baru.
Di Jiwan Kabupaten Madiun ada sebuah SLTA yang mengalami penurunan jumlah siswa di tahun ajaran baru ini. Sehingga banyak kelas yang tidak terpakai alias nganggur.
Di Ponorogo Jawa Timur ada beberapa SD yang juga mengalami penurunan jumlah siswa sebagaimana diberitakan oleh Solopos 29 Juni 2022.
Di Solo Jawa Tengah ada sebuah SD yang hanya mendapatkan 1 siswa tahun ini. Hal ini diberitakan oleh Liputan 6 1 Juli 2022.
Pun demikian beberapa SD di kabupaten Madiun juga mengalami hal yang sama.
Diantara penyebab yang disampaikan oleh pihak terkait adalah disebabkan oleh dampak Pandemi yang menghamtam hampir seluruh negara termasuk Indonesia. Ada juga yang mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh sistem zonasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dan ada juga yang neralsana bahwa program KB yang dianggap sukses menurunkan jumlah penduduk. Demikian juga dari beberapa sumber mengatakan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh jauhnya jarak dari rumah ke sekolah.
Salah seorang sahabat pernah menuturkan bahwa sekolahnya juga mengalami penurunan jumlah siswa baru. Pun demikian beberapa sekolah baik negeri maupun swasta juga mengalami hal yang sama.
Ada apa sebenarnya?
Apa penyebabnya?
Dua pertanyaan inilah yang perlu dikaji secara mendalam terkait penyebab menurunnya perolehan peserta didik baru.
Komentar