Memasuki bulan Dzul Hijjah akan terbayang beberapa amaliyah yang rutin kita lakukan setiap tahun. Diantaranya adalah
1. Puasa tasu'a atau hari kesembilan bulan Dzul Hijjah dan puasa Asyura' atau puasa sunnah di hari kesepuluh bulan Dzul Hijjah.
2. Sholat idul adha atau iedul Qurban dan hari tasyriq yakni tanggal 11, 12 dan 13 bulan Dzul Hijjah dimana pada tanggal tersebut kita dilarang dan haram berpuasa.
3. Berqurban
Yakni ibadah yang dilakukan dengan cara menyembelih hewan Qurban baik kambing, sapi dan unta dan lainnya.
Dan masih banyak lagi ibadah dan amaliah yang disyariatkan di bulan Dzul Hijjah dimana 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah memiliki keutamaan yang Agung di sisi Allah SWT.
Pernahkah kita mencoba merenungi dan mendalami apa makna kata "Qurban"?
Kata Qurban berasal dari bahasa Arab yakni قرب يقرب قربة وقربانا وقرابة yang bermakna dekat. Dari turunan kata ini banyak sekali yang diserap oleh bahasa Indonesia. Diantaranya kata قرابة yang menjadi kata " Kerabat" dalam bahasa Indonesia. Demikian juga kata قريب yang menjadi "karib" dalam bahasa Indonesia seperti contoh kalimat "sahabat karib". Dan masih banyak lagi contoh lainnya. Termasuk di dalamnya kata Qurban dimana kata tersebut turunan dari kata قربانا.
Kata Qurban bisa kita temui dalam surah Al Maidah ayat 27 yakni kisah tentang dua putra Nabi Adam as yakni Qabil dan Habil yang diperintah oleh Allah SWT untuk berqurban. Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh penolakan Qabil untuk menikah dg saudara kandung Habil yakni Labudza dg alasan kurang menarik dibanding Iqlima. Inilah sejarah pertama terkait Qurban.
Lanjutan ayat ini juga mengisahkan tentang pembunuhan pertama dalam sejarah manusia dimana Qabil membunuh Habil karena tidak terima dg sebuah keputusan dimana Allah SWT menerima Qurban Habil dan menolak Qurban Qabil.
Ayat ini juga mengisahkan peristiwa penguburan pertama dalam sejarah manusia dimana Qabil kebingungan setelah membunuh saudara kandungnya. Kemudian Allah SWT mengutus burung gagak yang bertarung dimana salah satunya mati. Dan gagak yang menang menggali tanah untuk menguburkan jenazah saudaranya.
Jika dikontektualisasikan, maka sebenarnya semua kita sedang berqurban. Kita sholat sebenarnya kita sedang berqurban. Kita zakat, puasa dan bahkan bekerja adalah dalam rangka berqurban yakni dalam rangka mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.
Pendekatan yang dilakukan terus menerus ini adalah dalam rangka agar kita menjadi layak dan pantas untuk mendapatkan kasih sayang dan ridho Allah SWT.
Semoga bermanfaat. Aamiin
Komentar