Saya mencoba untuk memaknai slogan ini dengan menghubungkannya pada konteks silaturahim lebaran. Bahwa kita bisa menjadi orang sukses, hebat dan dihormati oleh orang lain bukan karena semata-mata kehebatan dan kepintaran diri kita melainkan banyak peran yang terlibat dalam kesuksesan tersebut. Ada peran orangtua, keluarga dan secara khusus ada doa kedua orangtua.
Ini yang sering dilupakan oleh seorang anak yang sudah mulai menanjak karirnya. Orangtua yang hanya tamatan SD bahkan tidak tamat SD dianggap tidak memiliki peran apa-apa terhadap kesuksesannya. Para guru yang mengajar dasar-dasar ilmu kepada kita mulai alif ba' dan ta' seakan-akan tidak ada nilai pentingnya dalam kesuksesannya.
Ini alarm pengingat dan sebagai tanda akan kejatuhannya. Orangtua - apapun keadaannya - adalah figur dan tokoh penting dalam kesuksesan seorang anak.
Maka senyampang mereka masih ada seharusnya bagi kita untuk selalu mendoakan dan menyambanginya. Sebab merekalah yang akan selalu ada dan menerima kita apapun adanya kita.
Komentar