Karena hidup adalah pemberian maka apa saja yang Allah berikan dan tetapkan untuk diri kita harus kita terima, kita ridho dengan semua pemberian tsb. Misal kita ditetapkan Allah sebagai pria atau wanita. Maka ketetapan ini kita terima dan kita ridho.
Demikian juga dalam aspek lainnya seperti bahasa, warna kulit, asal daerah. Semuanya merupakan ketetapan Allah SWT yg harus kita terima.
Termasuk hal yang harus kita terima adalah pemberian Allah yg sifatnya materi seperti uang, harta, property dsb.
Allah SWT berfirman
والذي هو أمات وأحيا. والذي هو أضحك وأبكى. والذي هو أغنى وأثنى
Dari ayat di atas dapat kita tarik satu kesimpulan bahwa Dia Allah yang menjadikan kita kaya dan cukup.
Ada orang yang memang Allah tetapkan jadi orang kaya baik dengan usaha dan bisnisnya ataupun karena warisan. Yang intinya orang kaya akan mulia jika dia hiasi dirinya dg dermawan.
Ada juga yang Allah tetapkan menjadi orang yang cukup. Dalam bahasa kita Qona'ah yakni merasa cukup. Mungkin bisa kita istilahkan dengan istilah lain yakni orang yang biasa-biasa saja yakni tidak kaya dan tidak miskin.
Kalau kaya kebanyakan orang menilai sudah tidak perlu dibahas. Anggapan orang seseorang yang sudah kaya biasanya tidak punya masalah. Ini kata orang.
Sedangkan yang dipersepsikan negatif alias selalu harus menjadi pembahasan dan harus selalu mendapatkan perhatian adalah kalangan mustad'afin, fakir, miskin dsb. Karena anggapan kebanyakan orang mereka inilah yang banyak masalah. Khususnya dalam hal ekonomi.
Bagi mereka yang Allah karuniakan kelebihan harta, tentu saja sikap yang paling baik adalah bersyukur dan berbagi.
Sedangkan bagi mereka yang Allah tetapkan kebalikannya maka sikap yang paling baik adalah bersabar dan menahan diri dari meminta-minta.
Agar merasa cukup
1. Bersyukur atas apa yang sudah Allah berikan kepada kita.
2. Terus berusaha dan bekerja
3. Jangan membanding-bandingkan apa yg kita miliki dg orang yg ada di atas kita
4. Berteman dengan orang sholih
Semoga bermanfaat. Aamiin
Komentar