Tatkala pandemi covid 19 melanda dunia, semua panik, takut, khawatir, dan stress. Hanya dua orang yang tidak panik dan stress yakni orang yang berilmu dan beriman dan orang gila.
Selain keduanya semuanya panik. Presiden dan wakil serta jajaran menterinya panik dan takut. Gubernur, walikota dan rakyatnya panik.
Apa sebenarnya yang ditakutkan? Virus yang bisa mengantarkan seseorang pada kematian.
Padahal sebelumnya normal semua. Semua bekerja, cari nafkah dan duit buat keluarga, sebagian berbianis. Uang ada. Jabatan ada. Popularitas ada. Lantas kenapa hal yang tidak keliatan menyebabkan kita takut. Padahal malaikat maut mengunjungi kita tiga kali dalam sehari.
Dari peristiwa ini kita ambil beberapa kesimpulan yang nantinya menjadi pemahaman dan pedoman, sbb
Siapa kita? Makhluk. Sesuatu yang diciptakan. Sebelumnya tidak ada. Kemudian diadakan.
Kita diciptakan dari sesuatu yang kita sudah sama-sama ketahui.
ألم نخلقكم من ماء مهين. فجعلناه في قرار مكين. إلى قدر معلوم. فقدرنا فنعم القادرون.
Allah SWT juga menyatakan tatkala manusia diciptakan tiba-tiba dia menjadi musuh yang nyata.
Pandemi ini menyadarkan kita bahwa kita ini memiliki banyak kelemahan dan kekurangan. Sehebat apapun kita, sekaya dan setinggi apapun jabatan kita tetap saja kita punya kelemahan. Sampai kapanpun, akan selalu ada pada diri kita kelemahan karena kita adalah MAKHLUK. Kita adalah hamba Allah.
Allah SWT itu ghaib. Malaikat ghaib. Surga neraka ghaib. Tapi ada. Virus itu ghaib tapi ada. Dan kita percaya semua itu ada.
Kalau kita sudah sadar akan status diri kita, maka mari kita hilangkan dari diri kita sikap sombong, angkuh, merasa diri lebih baik dari orang lain dan sebagainya.
Semua kita, semua manusia sama yakni MAKHLUK.
2. Sadar kemampuan
3. Sadar waktu
Komentar