Kalau kita mendengar kata imsak kayaknya yang terbersit adalah peringatan menjelang habisnya waktu sahur. Hal ini benar juga. Walaupun tulisan ini bukan untuk mengkaji tentang peringatan atau warning di atas.
Sebentar lagi kita akan melaksanakan puasa ramadhan. Setiap tahun kita juga sudah sering melaksanakannya. Berikut dengan lebarannya.
Apa sebenarnya inti puasa?
Sebagai contoh selama puasa kita tidak boleh makan, minum dan berkumpul bersama suami atau istri di siang hari. Karena itu membatalkan puasa kita. Artinya kita menahan diri dari makan, minum dan lainnya.
Lebih jauh dan lebih dalam, puasa bukan sekedar menahan diri dari hal-hal yang bersifat lahiriyah saja. Namun lebih dalam lagi kita menahan diri dari segala hal yang bisa merusak kualitas puasa kita.
Maka bukan sekedar tidak makan dan tidak minum saja tapi kita juga menahan semua panca indra kita dari hal-hal yang merusak kualitas puasa kita.
Menahan makan dan minum relatif mudah dan ringan. Tapi menahan lisan, mata, telinga dan perasaan tidak semudah menahan hal yang bersifat lahiriyah.
Makanya inti puasa adalah menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan dan merusak atau mengurangi kualitas puasa kita baik lahiriyah maupun batiniyah.
Pada level pertama banyak yang sukses yakni sukses tidak makan dan tidak minum.
Pada level kedua mulai berkurang. Karena ini lebih sulit.
Pada level ketiga ini yang sangat sulit yakni mengeluarkan semua hal positif dari kita selama ramadhan.
Maka wajar jika ramadhan disebut sebagai madrasah. Karena selama ramadhan kita mendidik diri kita untuk menampakkan hal-hal positif pada diri kita. Dan inilah yang selama ini kita harapkan.
Semoga bermanfaat. Aamiin
Komentar