Sebuah percakapan singkat dengan seorang teman yang pernah nyantri di sebuah pondok pesantren. Beliau bercerita latar belakang beliau agak susah tampil bicara di depan publik. Ini kaitannya dengan amanah menjadi khotib di sebuah masjid.
Latar belakangnya adalah selama mondok jarang sekali beliau mendapatkan arahan atau bimbingan tentang profesi masa depan atau mau jadi beliau nantinya. Nah, ini yang beliau jarang dapatkan. Sehingga jadilah beliau yang seperti saat ini yakni introvert alias pemalu, dan tidak mau tampil di depan publik. Padahal secara keilmuan beliau termasuk ustadz yang cukup kapabel.
Dari ungkapan beliau, saya sedikit menyimpulkan betapa peran orangtua atau pengasuh adalah memberikan gambaran masa depan anak-anak nya atau para santrinya.
Dari ungkapan beliau juga, orangtua atau pengasuh perlu selalu menanyakan kepada anak tentang masa depannya. Sebab gambaran masa depan seorang anak sangat ditentukan dari saat ini.
Selain gambaran masa depan, orangtua atau pengasuh juga perlu memberikan motivasi, saran dan bimbingan tentang apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai masa depannya.
Dari dua hal ini intinya adalah orangtua dan pengasuh harus selalu hadir dalam keseharian anak atau santri.
Perbincangan ini pun berujung pada satu pertanyaan
"Bukankah dengan dua tugas berat ini, orangtua atau pengasuh harus merupakan orang hebat atau sukses? " Tanya saya pada beliau.
"Tidak harus seperti itu" Jawab beliau.
Minimal bisa disampaikan kepada anak atau santri "jangan sampai seperti saya".
Saya (orangtua atau pengasuh) hanya berprofesi biasa-biasa saja. Maka anak-anak atau santri harus menjadi luar biasa.
Selamat mencoba 🙏
Komentar