Nama nabi Musa as sudah sangat masyhur di telinga kita. Kita sering membaca alquran Qur'an dan mendapati nama beliau di dalamnya. Makanya beliau as sangat masyhur dan termasuk nabi Ulul Azmi.
Masa kelahiran
Masa kelahiran Nabi Musa as adalah masa-masa yang genting dan menakutkan. Hal ini karena kebijakan Fir'aun agar membunuh semua bayi laki-laki yang lahir saat itu. Karena Fir'aun bermimpi dan mimpinya ditasfirkan oleh para juru tafsir mimpi bahwa kekuasaan Fir'aun akan dihancurkan oleh seorang anak laki-laki yang lahir saat itu.
Makan pada saat kelahiran Nabi Musa as, ibunda beliau sangat takut sekali hingga Allah SWT memberinya ilham untuk menghanyutkan bayi Musa ke sungai Nil.
Dan takdir Allah, bayi Musa ditemukan oleh istri Fir'aun yakni Siti Asiyah yang saat itu belom memiliki keturunan. Tergerak lah hatinya dan meminta Fir'aun agar mengangkat bayi Musa as menjadi anaknya.
Suatu ketika Fir'aun dikagetkan oleh bayi Musa as tatkala jenggot Fir'aun ditarik oleh nabi Musa as. Maka Fir'aun mulai curiga jangan-jangan anak inilah yang akan menghancurkan kekuasaanku. Sehingga saat itu, Fir'aun menguji bayi Musa as. Di depannya ditaruh segelas susu dan bara api.
Hampir saja bayi Musa mengambil dan meminum susu. Namun kekuasaan Allah SWT. Bayi Musa ditepis tangannya oleh malaikat Jibril dan akhirnya bayi Musa mengambil bara api dan memakannya.
Inilah kenapa nabi Musa as kurang lancar bicara. Dan nanti ketika diutus untuk berdakwah kepada Fir'aun, beliau as meminta kepada Allah agar saudara beliau yakni nabi Harun dijadikan pendamping beliau. Dan Allah SWT kabulkan.
Memasuki usia remaja
Suatu ketika nabi Musa as jalan-jalan di pasar dan mendapati dua orang yang sedang kelahi. Satunya bani Israel. Satunya orang mesir. Maka dijotoslah si Israel dan mati. Dilalah, yang ditolong malah teriak mengatakan nabi Musa as pembunuh.
Maka nabi Musa as ketakutan dan ada seorang yg menyarankan beliau untuk pergi atau kabur. Maka pergilah beliau dan akhirnya sampai di Madyan.
Di sinilah beliau as ketemu dg calon istrinya 😀
Bersambung
Komentar