Sambutan Nafiah
Assalamu'alaikum wr wb
Segala puji bagi Allah SWT Rabb semesta alam. Sholawat dan salam untuk baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga yaumil akhir.
Setiap manusia diberi waktu yang sama oleh Allah SWT. 24 jam dalam sehari semalam. Demikian juga manusia akan selalu mengerjakan sesuatu mengacu kepada waktu-waktu tertentu. Seperti sholat dhuhur di waktu siang hari. Sholat ashar di sore hari. Sholat maghrib dan isyak di malam hari. Dan sholat shubuh di pagi hari.
Waktu adalah modal terbesar manusia dalam kehidupan ini. Kapan saja dan dimana saja manusia akan terikat dengan waktu. Sampai-sampai Allah SWT bersumpah dalam banyak ayat-Nya seperti "Demi Waktu Dhuha", "Demi Masa", " Demi Waktu Fajar", dan lain sebagainya. Semua itu menunjukkan akan urgensi waktu.
Waktu tidak bisa diputar mundur. Dia akan terus maju tanpa peduli kita gagal atau sukses, tanpa peduli kita sehat atau sakit, tanpa peduli kita bahagia atau sedih.
Waktu yang benar-benar dimiliki oleh manusia adalah saat ini. Kemaren adalah masa lalu yang hanya menjadi kenangan dan pengalaman. Esok adalah harapan yang bisa menjadi kenyataan atau tidak.
Harapan erat kaitannya dengan masa depan atau future. Orang yang memiliki harapan akan semangat menyongsong esok hari. Dan sebaliknya orang yang tidak punya harapan akan menjalani dan melaluinya tanpa persiapan, tanpa perencanaan dan tanpa semangat. Berjalan terus menurut kemauan waktu.
Maka waktu yang kita miliki saat ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Diisi dengan berbagai hal yang positif. Karena buahnya akan kita petik esok hari.
Allah SWT mengingatkan kita dalam surah Al Hasyr yang berbunyi "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya diri melihat apa yang telah dilakukan untuk esok hari.
Ayat di atas mengisyaratkan untuk memanfaatkan waktu yang kita miliki saat ini karena apa yang kita perbuat hari ini akan berdampak bagi esok hari kita. Kita akan menuai buah dari perbuatan kita esok hari.
Maka selagi remaja dimana energi dan semangat belajar masih sangat kuat dan tinggi, seyogyanya diisi dengan berbagai hal yang heroik dan positif.
Setidaknya ada beberapa hal yang bisa diupayakan untuk menyongsong hari esok.
Pertama : mengawali setiap usaha dan pekerjaan dengan basmalah. Yakni selalu melibatkan Allah SWT dalam setiap aktifitas.
Kedua : tawakkal kepada Allah SWT. Ketika usaha dan biaya sudah dikerahkan, maka tawakkal adalah pengikutnya agar senantiasa menyerahkan sepenuhnya pada kehendak Allah SWT.
Ketiga : berpikir positif. Terkadang realiita tak sesuai dengan rencana. Maka selalu munculkan prasangka positif bahwa ada sesuatu yang akan Allah SWT berikan di luar harapan kita.
Songsong esok hari dengan basmalah, tawakkal dan pikiran yang positif. Insha Allah kesuksesan akan kita raih baik di dunia ini maupun yang akan datang. Aamiin
Madiun, 11 Januari 2022
Komentar