Kalau mendengar kata karomah, mungkin yang terbayang dalam benak kita adalah orang yang bisa menghilang, bisa terbang, bisa berjalan fi atas air dan sebagainya. Intinya kata karomah lebih diidentikkan dengan kesaktian seseorang.
Di Indonesia kata karomah lebih dikenal dengan istilah keramat. Seperti orang keramat, tempat keramat dan sebagainya.
Tak jarang kita membaca dan mendengar bahwa jika ingin mendapatkan keramat atau karomah, kita harus melakukan ritual tertentu selama beberapa waktu tertentu pula.
Lantas, apa sebenarnya karomah?
Kata karamah berasal dari bahasa Arab yakni كرم يكرم كرامة فهو كريم yang berarti mulia.
Kata كريم adalah salah satu nama-nama Allah yang Agung yang bermakna Maha Mulia.
Sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak dikenal istilah karamah. Yang ada adalah keramat yang merupakan kata serapan dari kata karamah yang berasal dari Bahasa Arab.
Secara istilah karamah adalah peristiwa yang terjadi di luar logika dan nalar manusia yang Allah berikan kepada seorang hamba sebagai penguatan atau pertolongan baginya.
وانما غاية الكرامة لزوم الاستقامة، فلم يكرم الله عبدا بمثل أن يعينه على ما يحبه ويرضاه، ويزيده مما يقربه اليه ويرفع به درجته
“Sesungguhnya karomah yang paling ‘sakti’ adalah seseorang tetap bisa istiqomah. Allah tidak memuliakan seorang hamba dengan kemuliaan yang lebih besar ketimbang ia diberi pertolongan untuk tetap bisa melakukan apa-apa yang Allah cintai dan ridhai, dan menambah apa-apa yang bisa mendekatkan dirinya kepada Allah dan mengangkat derajatnya di hadapan Allah” (Al Furqan baina Auliya-ir Rahman wa Auliya-isy Syaithan, 1/187).
Komentar