Langsung ke konten utama

KKM DAN REMIDI

Sistem adalah gabungan dari berbagai macam unsur yang menjadi satu yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan. Maka sistem pendidikan adalah gabungan unsur-unsur pendidikan mulai dari kurikulum, SDM, sarpras, keuangan, dan lainnya, bergabung menjadi satu kesatuan yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan. 

Salah satu unsur penting dalam pendidikan adalah kurikulum dimana di dalamnya sudah diatur tentang standar minimal nilai yang harus dicapai oleh peserta didik setelah masa belajar tertentu. Semisal satu semester. Itulah yang biasanya disebut KKM yang biasanya tertuang dalam dokumen kurikulum sebuah lembaga pendidikan. 

Tulisan ini akan menjabarkan KKM versi penulis sendiri. Bukan versi pemerintah dimana kalau versi pemerintah ada unsur pokok yang harus ada dalam KKM yakni intake, kompleksitas dan daya dukung. Barangkali model yg dikembangkan pemerintah itu bagus menurut sebagian guru tapi tidak bagi sebagian guru yang lain. 

Seorang sahabat yang pernah sama-sama mengajar di sebuah lembaga pendidikan sampai mengatakan dengan sangat keras bahwa KKM itu membunuh guru. Alasannya tak jarang guru harus "memberi syafaat" atau mengatrol nilai peserta didik yang belom mencapai KKM. 

Memang ada solusinya ketika peserta didik belom mencapai KKM yakni REMIDI. Dengan harapan nilai akan meningkat. 

Pertanyaan bagaimana jika pada remidi pertama tidak juga meningkat? Apakah akan dilakukan remidi kedua? Trus ternyata tidak meningkat lagi. Apakah akan dilakukan remidi ketiga? Hanya guru yang bisa menjawab pertanyaan" di atas atau pihak-pihak berwenang seperti Dinas Pendidikan. 

Kalau saya ditanya bagaimana cara saya membuat KKM? Maka saya akan menjawab sebagai berikut

Pertama, Semua guru sudah tahu mapel atau materi yang akan diajarkan dan akan dipelajari oleh peserta didik dalam rentang waktu tertentu. Ini mutlak. Guru harus tahu. Bagaimana bisa jadi guru kalau tidak tahu atau tidak berilmu? 

Kedua, guru sudah pernah membuat soal yang mengacu kepada materi yang akan diajarkan. 

Maka cara saya membuat KKM sangat sederhana sekali yakni sebagai berikut
1. Soal yang akan diujikan di akhir semester itu diujikan di awal semester sebagai pre-test. 
2. Dari hasil pretest tersebut buatlah rata-rata akhir. Semisal didapat rata-rata 5 atau 6.
3. Maka tetapkanlah KKM nya 5 atau 6.

Selanjutjan KBM berjalan sebagaimana umumnya. 

Dan pada akhir semester, soal pretest dijadikan soal post test. 

Dan lihatlah hasilnya dan buat rata-rata. 

Jika hasil akhir ternyata masih 5 atau 6, maka kita sebagai guru belom berhasil dalam mengajar mapel tersebut. 

Jika naik misal jadi 7, 8 atau 9, maka kita adalah guru yang berhasil. 

Jadi cara mengukur berhasil tidaknya kita sebagai guru dan peserta didik belajar adalah dengan membandingkan antara patokan awal dengan hasil akhir. 

Selamat mencoba 🙏

Komentar

Sri Handayani, M.Pd mengatakan…
Kalau kita membandingkan patokan awal dan akhir.Tetap aja akhirnya kita memberi nilai rapot melihat KKM pak.... Kecuali standart nilai di pondok sama pa gk dg yg sekolah umum. Usul saya sih...buat standart nilai yang sesuai input dan output madrasah anda.

Postingan populer dari blog ini

CERITA SI SATU SEMESTER

Mondok di masa Pandemi ini memang full perjuangan. Semua serba baru. Kebijakan baru. Aturan baru dan serba baru lainnya.  Di masa normal santri baru masih bisa dijenguk setelah masa 40 hari. Setelah itu berturut-turut setiap bulan masih bisa dijenguk. Utamanya para santri yang rumahnya cukup dekat dan bisa dijangkau dengan kendaraan pribadi.  Di masa Pandemi ini sama sekali tidak ada penjengukan. Penyesuaian kebijakan dengan kebijakan pemerintah karena adanya covid 19. Hanya telpon dan video call yang setiap pekan bisa sedikit mengurangi rasa rindu dengan ayah bunda, kakak adik dan sanak family semuanya. Mereka mampu bertahan? Jawabannya ya. Mereka mampu melewati itu semua. Mereka mampu menahan kangen dan rindu walaupun  sesekali diselingi dengan derai air mata dan keluh kesah.  Ya. Mereka mampu melewati itu semua. Mereka sudah mulai bisa mandiri, kuat mentalnya, kuat perasaannya.  Jangan ditanya apakah mereka tidak kangen. Jangan ditanya apakah mere...

PONDOK TAHFIDZ PUTRI DARUL MADINAH MADIUN TP. 2020-2021

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته PESANTREN TAHFIDZUL QUR'AN SMP-MA DARUL-MADINAH HIDAYATULLAH MADIUN "Komitmen pada Pembentukan Karakter, Tahfidzul Qur'an & Akademik yang Unggul" 📚 Telah Membuka Penerimaan Santri Baru Tahun Pelajaran 2020/2021📚 (KHUSUS PUTRI) 🔵 TANGGAL PENDAFTARAN: Gelombang Reguler :  Januari 2020 - Juni 2020 ⏰ Waktu: _08.00-14.00 _(Senin -  Sabtu 👥 Kuota Terbatas     - _SMP Putri_: 35 Santri     - _MA  Putri_: 25 Santri 📝 Tes online dari rumah 🗣 Pengumuman Hasil Tes  Sepekan setelah tes 🔵 SYARAT PENDAFTARAN _MENYERAHKAN BERKAS:_ ☑ Photo copy rapor kelas 5 (jenjang SMP), rapor kelas 8 (jenjang MA) ☑ Photo copy KK dan akte kelahiran @2 lembar ☑ Mengisi formulir pendaftaran ☑ Mengisi lembar observasi ☑ Mengisi formulir kesanggupan biaya ☑ Menandatangani surat pernyataan ☑ Membayar uang pendaftaran Rp 250.000 ✍ CARA PENDAFTARAN ✅ Online melalui WA: *081313836275* 🔵 PROGRAM ...

PPDB PESANTREN PUTRI TAHFIDZUL QUR'AN HIDAYATULLAH MADIUN

PESANTREN PUTRI TAHFIDZUL QUR'AN HIDAYATULLAH MADIUN SMP-MA DARUL MADINAH "Komitmen pada Pembentukan Karakter, Tahfidzul Qur'an & Akademik yang Unggul" Telah Membuka Penerimaan Santri Baru Tahun Pelajaran 2021/2022 (KHUSUS PUTRI) TANGGAL PENDAFTARAN: Gelombang INDENT :  Agustus 2020 - 15 Desember 2020 ⏰ Waktu: 08.00-14.00 Senin -  Sabtu 👥 Kuota Terbatas     SMP Putri : 64 Santri     MA  Putri : 50 Santri 📝 Tes online dari rumah 🗣 Pengumuman Hasil Tes  Sepekan setelah tes 🔵 SYARAT PENDAFTARAN ☑ Photo copy rapor kelas 5 (jenjang SMP), rapor kelas 8 (jenjang MA) ☑ Photo copy KK dan akte kelahiran @2 lembar ☑ Mengisi formulir pendaftaran ☑ Mengisi lembar observasi ☑ Mengisi formulir kesanggupan biaya ☑ Menandatangani surat pernyataan ☑ Membayar uang pendaftaran Rp 250.000 ✍ CARA PENDAFTARAN ✅ Online melalui WA: 081313836275 🔵 PROGRAM & FASILITAS Program Unggulan: ✅ Tahfizh Al-Qur'an ✅ Qira'atul-Kutub ✅ Takhassus 30 Juz Pr...