Tepatnya September 2007 yakni sekitar 14 tahun yang lalu saya dan kawan-kawan diwisuda di STAI Lukman al Hakim Hidayatullah Surabaya.
Prosesi wisudanya sih sama aja dengan yg lain. Ya salaman sama dosen, Terima ijasah tapi tidak ada prosesi pindah tali toga ke kanan ke kiri atau sebaliknya (saya sudah lupa)
Yang menegangkan adalah pembacaan SK penugasan. Keringat dingin mengucur khawatir ditugaskan di tempat yang jauh. Yang tentunya jadi jauh dari orangtua. Jadi belom terbayang jauh dari istri. Karena saat itu masih single 😁😁😁
Tiba-tiba giliran nama saya disebutkan dan ternyata tempat tugas saya adalah gunung tembak. Katanya sih pusatnya. Jantung berdetak kencang seperti genderang mau perang. Kayak lagunya ahmad dhani 🤣
Yang saya bayangkan adalah saya ke sana sama saja dengan setor kepala. Sebab yg ada di bayangan saya adalah tempat itu banyak sekali konflik yg salah satu korban terbanyaknya adalah orang madura. Dan saya madura 😀
Berangkatlah kami ke balikpapan. Naik kapal laut 2 hari 2 malam kayaknya. Tanpa mandi sekalipun. Hanya parfum yang selalu disemprotkan ke badang agar tetap tercium harum 🤣
Singkat cerita sampailah kami ke gutem. Dan kami istirahat di guest house. Namanya keren. WKP.
Apa sih WKP?
Saya tahunya WTP 😀
Kami sholat dhuhur di WKP. Menghadap ke barat menurut kami. Namun pas pergi sholat ashar kami ke masjid ternyata kami salah arah. Cerita yang benar-benar mengesankan sekali dan sulit untuk dilupakan.
Diskusi intens tiap malam setelah kami mendapatkan amanah mengajar dan mendapatkan gaji yang fantastis menurut ukuran kader. Diskusinya adalah bagaimana cara kabur dari tempat ini.
Kemaren kami ketemu bercerita ttg masa lalu kami berdua yang pernah bertugas di Gunung tembak yg penuh kenangan 😁😁😁
Komentar