Termasuk hal yang baru ketika mondok adalah bertemu dengan orang baru. Usianya mirip. Paling beda setahunan. Tingginya juga mirip. Paling beda dikit. Dan jumlahnya banyak sekali. Bisa ratusan anak. Baik sudah kelas 2 atau kelas 3. Hanya beda dikit usianya. Namun tak ada satupun yang dikenal. Benar-benar baru.
Baru ditemui. Baru dilihat. Belom tahu namanya. Belom tahu asal daerahnya dan belom tahu karakternya. Semuanya masih asing. Inilah adaptasi lainnya yang akan ditemui oleh santri baru.
Diantara mereka ada yang pendiam, ada yang periang dan cepat beradaptasi, ada yang suka teriak-teriak. Macam-macam perilaku mereka yang kadang membuat si anak jadi kikuk dan bingung. Syukur-syukur ada temen mondok yang berasal dari daerah yang sama apalagi dari sekolah yang sama. Masih lumayan. Bagaimana jika sendirian?
Bagi anak yang introvert, maka akan cukup sulit kenalan dengan orang asing. Akan sulit menjalin kedekatan atau sekedar nyapa orang baru dan asing. Namun bagi anak yang ekstrovert, maka akan mudah sekali menjalin persahabatan dan kenalan bahkan dengan orang baru. Maka salah satu ilmu yang harus juga diketahui oleh para orangtua adalah ilmu psikologi dasar utamanya terkait dengan tipologi anak. Minimal paham tipologi anak sendiri.
Dengan memahami tipologi anak, baik pengasuh ataupun orangtua akan mudah memberikan arahan dan nasehat kepada si anak cara menjalin pertemanan dengan orang baru. Pun demikian dengan para guru juga bisa memfasilitasi dengan game yang bertujuan mengenal orang asing dan baru.
Salah satu manfaat besar yang akan didapati oleh si anak ketika mampu menjalin komunikasi dan pertemanan dengan anak lainnya adalah betah. Sebab ada teman ngobrol. Ada temen curhat dan ada temen berbagi.
Maka hal yang senantiasa diperhatikan oleh para orangtua adalah menanyakan jumlah teman yang sudah dikenalnya dengan baik. Sebab hal itu menunjukkan kecerdasan anak dalam hal interpersonal dan komunikasi.
Selamat mencoba
Komentar