Langsung ke konten utama

NEW NORMAL ALA PESANTREN

Hampir setahun lebih, pandemi ini COVID-19 ini menyebar dan memakan banyak sekali korban. Hampir setiap hari berita tentang kematian dan bunyi sirine terdengar bersamaan lajunya ambulance. Kita berharap pandemi ini segera berakhir baik dengan ikhtiyar duniawi maupun ukhrowi. 

Di masa pandemi ini pula, pernah kita dengar istilah "New Normal" Atau normal baru dimana setelah pandemi mulai berkurang diharapkan masyarakat mengikuti pola hidup baru seperti memakai masker, jaga jarak, sering cuci tangan dan menjauhi kerumunan. 

Ada hal yang sama yang juga sering terjadi dan dialami oleh para santri baru ketika pertama kali masuk pondok. Mereka juga mulai beradaptasi dengan kehidupan baru. Olehnya itu, tulisan ini kami beri judul new normal ala pesantren. 

Masuk pondok sama dengan memulai kehidupan baru. Bisa kita liat kehidupan sebelum mondok dan pas mondok. 
Sebelum mondok, seorang anak hanya hidup dengan bapak, ibu, kakak dan adik dan beberapa anggota keluarga lainnya. Hanya sedikit orang yang paling sering dan intens bertemu dan berinteraksi dengan si anak. 

Berbeda ketika sudah masuk pondok. Bukan hanya satu dua orang yang ditemui. Bahkan bisa puluhan dan ratusan santri lainnya yang akan ditemui. Bisa saja muncul perasaan kikuk atau grogi bagi sebagian santri. Banyaknya orang yang ditemui dengan sedikit akan berpengaruh besar terhadap sikap anak. Lebih-lebih anak-anak yang lain bukan siapa-siapa. Bukan saudara, bukan juga orangtua. Tapi inilah new normal yang harus dijalani oleh semua santri. 

Demikian juga dengan budaya makan. Di rumah tinggal ambil tanpa harus antri. Sedangkan di pondok harus antri dan bersabar menunggu giliran jatah atau bagian makan. Tentu ini juga new normal bagi santri baru. 

Pun demikian dengan ibadah. Di rumah mungkin masih bisa bermalas-malasan, namun di pondok santri baru tsb harus tepat waktu mengikuti jadwal ibadah yang sudah ditetapkan pondok. Pokoknya semua new normal. 

Kemandirian
Masuk pondok sama dengan mengerjakan segala keperluan pribadinya oleh diri sendiri. Jika di rumah ada ibu yang masakin, yang nyucikan, yang nyetrika dan melipat pakaian, maka di pondok nyuci baju sendiri, melipat sendiri, nyetrika sendiri dan serba sendiri lainnya. Intinya harus bisa ngurus diri sendiri semuanya. 

Inilah masa peralihan dari normal ke New normal. Dan ini memerlukan perjuangan keras serta motivasi yang kuat dari si anak. Demikian juga dari kedua orangtua. Nasehat, dorongan dan motivasi dari kedua orangtua akan menambah semangat si anak untuk bisa hidup mandiri. 

Para orangtua akan benar-benar merasakan perubahan yang luar biasa dari hasil new normal ini jika si anak didukung untuk mencapai kemandiriannya. 

Semoga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA SI SATU SEMESTER

Mondok di masa Pandemi ini memang full perjuangan. Semua serba baru. Kebijakan baru. Aturan baru dan serba baru lainnya.  Di masa normal santri baru masih bisa dijenguk setelah masa 40 hari. Setelah itu berturut-turut setiap bulan masih bisa dijenguk. Utamanya para santri yang rumahnya cukup dekat dan bisa dijangkau dengan kendaraan pribadi.  Di masa Pandemi ini sama sekali tidak ada penjengukan. Penyesuaian kebijakan dengan kebijakan pemerintah karena adanya covid 19. Hanya telpon dan video call yang setiap pekan bisa sedikit mengurangi rasa rindu dengan ayah bunda, kakak adik dan sanak family semuanya. Mereka mampu bertahan? Jawabannya ya. Mereka mampu melewati itu semua. Mereka mampu menahan kangen dan rindu walaupun  sesekali diselingi dengan derai air mata dan keluh kesah.  Ya. Mereka mampu melewati itu semua. Mereka sudah mulai bisa mandiri, kuat mentalnya, kuat perasaannya.  Jangan ditanya apakah mereka tidak kangen. Jangan ditanya apakah mereka tidak ingin pulang? J

PONDOK TAHFIDZ PUTRI DARUL MADINAH MADIUN TP. 2020-2021

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته PESANTREN TAHFIDZUL QUR'AN SMP-MA DARUL-MADINAH HIDAYATULLAH MADIUN "Komitmen pada Pembentukan Karakter, Tahfidzul Qur'an & Akademik yang Unggul" 📚 Telah Membuka Penerimaan Santri Baru Tahun Pelajaran 2020/2021📚 (KHUSUS PUTRI) 🔵 TANGGAL PENDAFTARAN: Gelombang Reguler :  Januari 2020 - Juni 2020 ⏰ Waktu: _08.00-14.00 _(Senin -  Sabtu 👥 Kuota Terbatas     - _SMP Putri_: 35 Santri     - _MA  Putri_: 25 Santri 📝 Tes online dari rumah 🗣 Pengumuman Hasil Tes  Sepekan setelah tes 🔵 SYARAT PENDAFTARAN _MENYERAHKAN BERKAS:_ ☑ Photo copy rapor kelas 5 (jenjang SMP), rapor kelas 8 (jenjang MA) ☑ Photo copy KK dan akte kelahiran @2 lembar ☑ Mengisi formulir pendaftaran ☑ Mengisi lembar observasi ☑ Mengisi formulir kesanggupan biaya ☑ Menandatangani surat pernyataan ☑ Membayar uang pendaftaran Rp 250.000 ✍ CARA PENDAFTARAN ✅ Online melalui WA: *081313836275* 🔵 PROGRAM & FASILITAS *Program Un

PPDB PESANTREN PUTRI TAHFIDZUL QUR'AN HIDAYATULLAH MADIUN

PESANTREN PUTRI TAHFIDZUL QUR'AN HIDAYATULLAH MADIUN SMP-MA DARUL MADINAH "Komitmen pada Pembentukan Karakter, Tahfidzul Qur'an & Akademik yang Unggul" Telah Membuka Penerimaan Santri Baru Tahun Pelajaran 2021/2022 (KHUSUS PUTRI) TANGGAL PENDAFTARAN: Gelombang INDENT :  Agustus 2020 - 15 Desember 2020 ⏰ Waktu: 08.00-14.00 Senin -  Sabtu 👥 Kuota Terbatas     SMP Putri : 64 Santri     MA  Putri : 50 Santri 📝 Tes online dari rumah 🗣 Pengumuman Hasil Tes  Sepekan setelah tes 🔵 SYARAT PENDAFTARAN ☑ Photo copy rapor kelas 5 (jenjang SMP), rapor kelas 8 (jenjang MA) ☑ Photo copy KK dan akte kelahiran @2 lembar ☑ Mengisi formulir pendaftaran ☑ Mengisi lembar observasi ☑ Mengisi formulir kesanggupan biaya ☑ Menandatangani surat pernyataan ☑ Membayar uang pendaftaran Rp 250.000 ✍ CARA PENDAFTARAN ✅ Online melalui WA: 081313836275 🔵 PROGRAM & FASILITAS Program Unggulan: ✅ Tahfizh Al-Qur'an ✅ Qira'atul-Kutub ✅ Takhassus 30 Juz Program Penunjang: ✅