Ketika pimpinan puncak menyampaikan visinya yang luar bisa melangit pasti yang mendengar senang sekali.
Nanti lembaga pendidikan kita akan memiliki 10.000 santri.
Nanti gaji pegawai 5 juta perbulan plus tunjangan umrah dan haji. Dan masih banyak lagi nanti-nanti lainnya yang kedengarannya manis dan memberikan secercah harapan. Itulah idealitas. Visi memang harus ideal sebab visi berbicara tentang masa depan yang masih abstrak. Hanya pemimpin yang memiliki kebersihan ruhani yang mampu melihat halal gaib seperti itu.
Untuk mencapai visi, kita perlu tahu saat ini kita berada dimana. Setelah kita mengetahui posisi kita saat ini barulah disusun langkah-langkah konkrit untuk mencapai visi. Din sinilah peran manajemen yang nantinya sangat berpengaruh dlm upaya merealisasikan visi. Mulai dari menyusun langkah-langkah strategis, pembagian tugas dan lain sebagainya.
Olehnya itu, ideal boleh tapi realistis juga harus.
Komentar