Lebaran atau Iedul Fitri sudah memasuki hari ketiga. Silaturrahim dan saling kunjung antar saudara, tetangga dan kenalan sudah dilakukan. Mereka saling bermaaf-maafan dan saling memberi maaf satu sama lainnya.
Pembatasan mudik tak menyurutkan semangat kaum muslimin untuk tetap mengunjungi dan menyambangi saudara dekat ataupun jauh. Ini adalah momen spesial. Hanya sekali setahun. Maka dari itu biarpun lelah, panas dan capek, demi bertemu saudara, semua dilakukan. Apalagi bertemu dengan kedua orangtua dan kampung halaman. Sungguh itu adalah momen yang langka dan spesial.
Berbagai menu kue baik kue kering ataupun basah. Minuman dingin, hangat dan panas semua tersajikan demi menyambut saudara dan tetangga sekaligus menambah eratnya tali persaudaraan.
Manusia adalah makhluk sosial. Senang bersahabat. Senang berteman bahkan dengan orang yang tidak memiliki ikatan darah sekalipun. Fitrahnya ingin selalu berteman dan saling sapa.
Maka wajar sekali jika momen ini selalu dinanti. Uang ditabung sedikit demi sedikit agar bisa mudik dan membawa oleh-oleh.
Alangkah indahnya suasana lebaran ini jika pada diri kita hanya tersisa satu kotoran saja yakni yang ada di perut kita
Silaturrahim akan sulit terjadi jika pada tubuh kita masih ada lebih dari satu kotoran.
Setidaknya ada tiga kotoran yang sering nyampah dalam diri manusia. Di dada manusia bisa jadi ada kedengkian dan ego. Ini adalah kotoran yang bisa saja menjadi penghalang silaturrahim dan persaudaraan.
Selain kedengkian, manusia juga masih bisa dijangkiti penyakit atau kotoran ketiga yakni prasangka.
Dua penyakit ini sangat berbahaya bagi sebuah persaudaraan dan persahabatan.
Semoga lebaran ini kita bisa menghilangkan semua kotoran yang ada dalam tubuh kita. Maksimal dua kotoran yang ada di dada dan pikiran. Dan sisakan satu kotoran yang ada di perut kita saja. Ya saja.
Selamat hari raya idul Fitri 1442 H
تقبل الله منا ومنكم صالح الاعمال
كل عام وانتم بخير
جعلنا الله وإياكم من العائدين والفائزين والمقبولين
Komentar