Siapapun punya cita-cita.
Siapapun punya impian.
Siapapun punya target yang ingin diraih
Baik yang nampak ataupun yang tidak nampak.
Yang nampak oleh mata seperti uang, kendaraan, rumah, pasangan, jalan-jalan dan lainnya.
Yang tidak nampak seperti kesehatan, ketenangan, persahabatan, penerimaan, pendidikan dan lainnya.
Semua menginginkan semua atau sebagain yang di atas.
Usaha sudah maksimal
Kadang sampai lupa makan, kurang tidur, lembur dan kerja mati-matian. Pokoknya semua sudah dikerahkan. Bahkan andai waktu bisa diperpanjang jadi 25 atau 26 atau bahkan 30 jam mungkin itu akan jadi solusi. Tapi itu andai-andai saja. Kenyataannya hanya 24 jam.
Di sinilah kadang kita sampai di titik jenuh. Pada saat berada di titik ini, kita akan merasa tidak berarti, tidak penting, semua usaha akan sia-sia, karena cita-cita tak kunjung diraih.
Siapapun bisa saja mengalami hal ini yakni titik jenuh.
Bagaimana jika itu terjadi pada diri kita atau diri saya?
Kalau saya ditanya seperti itu, maka saya akan melakukan beberapa hal sebagai berikut.
1. Kurangi kerja
Ya. Saya akan mengurangi kerja saya kecuali yang memang kewajiban saya. Saya akan memenuhi kebutuhan batin, pikiran dan badan saya. Sebab lelah kerja yang diakibatkan terlalu banyak dan beratnya beban bisa jadi penyebab terjadinya titik jenuh.
2. Cukupkan tidur
Ini adalah solusi yang realistis. Kenyataannya target belom dicapai. Sementara energi sudah habis. Maka berhenti dulu. Tidur yang cukup agar pikiran dan badan bisa lebih fresh dan tenang.
3. Makan yang enak
Kalo punya uang, cari makan yang enak. Jangan menunggu kaya dulu baru mau makan enak.
4. Happy-happy dulu
Santai-santai, senang-senang dulu. Diri kita butuh hiburan. Butuh relaksasi dan rekreasi.
Selamat mencoba
Komentar