Menjadi pemimpin memang bukan perkara gampang. Setidaknya itulah yang saya rasakan. Segala seluk beluk pemimpin akan senantiasa diliat dan semua mata memandang ke arahnya. Ucapannya seakan-akan menjadi hukum yang sewaktu-waktu bisa dicatut oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Sehingga tidak ada kata lain selain berhati-hati dalam bersikap, bertutur kata dan berinteraksi.
Memang sudah fitrahnya menjadi pemimpin akan berada di posisi seperti itu. Bahkan tidak jadi pemimpin pun, mata orang lain akan senantiasa melihat kepadanya. Baik kawan, tetangga, keluarga maupun mitra kerja. Jadi berat memang menjadi pemimpin.
Namun demikian, bukan berarti seorang pemimpin harus memuaskan semua pihak dan semua orang. Tidak akan pernah bisa. Seorang pemimpin akan selalu mendapati pihak-pihak yang tidak puas dengan keputusan atau kebijakan yang ditetapkannya.
Maka tetaplah konsisten dengan keputusan yang sudah ditetapkan. Dan hadapi semua resiko dengan penuh tanggungjawab. Sebab beratnya pemimpin terletak di tanggungjawabnya. Bahkan siap berkorban jika memang itu yang harus dilakukan.
Menjadi pemimpin juga tidak boleh baperan. Artinya setiap mendengar kritik atau koreksi baik dari atasan ataupun dari masyarakat tidak dibawa perasaan. Ditampung saja. Dikaji bersama tim. Dan dicarikan solusi. Memang itulah konsekwensinya.
Komentar