Seorang perdana menteri Belanda yang baru yakni Mark Rutte memilih mengundurkan diri dari jabatannya gara-gara salah ambil keputusan. Sebuah keputusan besar yang hanya bisa dilakukan oleh orang yang paham makna sebuah amanah dan berjiwa pemimpin.
Hanya karena salah menghitung anggaran dan salah label, PM Belanda ini dengan lapang dada memilih mengundurkan diri. Berita ini saya baca di Chanel tempo online.
Dalam memimpin sebuah lembaga atau organisasi tentu sangat diharapkan untuk membuat keputusan yang benar dan tepat. Sebab sebuah keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin akan berdampak baik besar ataupun kecil bagi masa depan organisasi.
Salah satu hal yang harus benar-benar diperhatikan dalam mengambil keputusan adalah data dan sumber data. Data menjadi penting karena dengan data yang benar, maka keputusan akan menjadi baik dan berdampak positif. Sebaliknya data yg salah akan berdampak pada keputusan yang salah.
Islam mengajarkan kita untuk tidak mengambil keputusan dalam kondisi marah. Dalam kondisi ini emosi sedang tidak stabil dan sangat berbahaya sekali apabila sebuah keputusan diambil dan ditetapkan pada saat marah.
Pun demikian juga dalam kondisi kelelahan dan tidak konsentrasi.
Jadi bukan hanya data dan sumber data yang harus diperhatikan. Diri kita sebagai pemimpin juga harus memperhatikan hal-hal seperti emosi dan kondisi fisik.
Komentar