Dalam sebuah organisasi, namanya penyegaran atau lebih dikenal dengan istilah pergantian pengurus adalah hal yang lumrah. Dikatakan lumrah karena hal ini sudah jamak dilakukan di berbagai macam organisasi.
Pergantian ini biasa dilakukan disebabkan oleh beberapa hal seperti habis masa jabatan, uzur tidak dapat melaksanakan amanah, meninggal atau karena ada kasus. Jadi hal ini sudah biasa.
Namun ada hal yang tidak biasa yakni perasaan. Yakni perasaan pemimpin atau ketua sebelumnya. Memang ada yang menanggapinya biasa-biasa saja tapi ada juga yang tidak biasa alias baper kata temen saya.
Dahulu, saya pernah merasakan hal ini. Jika digambarkan kondisi yang saya alami dengan yang saat ini dialami oleh pimpinan saya bisa jadi ada kesamaan. Yakni sama-sama sedang all out, sedang kencang-kencangnya tiba-tiba diganti. Hal ini sama dg apa yg saya alami. Bedanya saya pada saat itu sudah dikabari duluan bahwa saya akan diganti. Sedangkan pimpinan sekarang tidak dikasih tahu duluan tapi dadakan.
Cukup lama saya merasakan baper ini. Karena memang terasa berat sekali. Ibarat sebelumnya bisa ngatur sana-sini, sekarang tidak bisa apa-apa. Saat itu saya langsung diturunkan jadi dosen biasa alias tidak menjabat. Kalaupun menjabat di sebuah perguruan tinggi, jabatan tersebut tidaklah prestige menurut saya yaitu LPM.
Maka menyikapi ini lumayan berat. Saya pun belajar dari apa yang saya alami dulu harus hati-hati agar tidak menimbulkan gejolak atau menambah baper. Sungguh berat saya rasakan.
Hal yang sangat saya harus berhati-hati adalah tidak langsung memutus semua kebijakan sebelumnya melainkan adaptasi dulu dengan situasi dan kondisi yang sedang saya hadapi.
Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada saya untuk mengemban amanah ini 5 tahun ke depan. Aamiin
Komentar