Sering kali kita dimotivasi atau dinasehati oleh temen, rekan kerja atau oleh guru dan orangtua kita agar kita optimis dalam menjalani sesuatu. Sesuatu itu bisa berupa belajar, menghafal, bekerja dan lainnya.
Tentu saja bukan sekedar optimis semata. Harus dibarengi dengan tujuan yang jelas. Target yang jelas dan bisa dicapai. Karena optimis tanpa tujuan, apanya yang mau dioptimisi? Optimis tanpa usaha, apanya yang mau dioptimisi? Jika ini yang terjadi, maka optimis hanya menjadi sebuah kata yang hampa makna.
Dalam kata optimis terkandung semangat untuk meraih cita-cita. Optimis akan menyemangati kita untuk kerja keras, belajar yang rajin. Dan tentunya berdoa agar apa yang kita cita-citakan bisa terwujud.
Orang yang optimis, cenderung tidak mudah menyerah dan selalu mencari cara dan solusi ketika menghadapi masalah dan kendala.
Lawan dari optimis adalah pesimis. Tak jarang kita temui orang yang dengan mudahnya mengatakan "susah", "mustahil", aku gak bisa, aku bodoh dan lain sebagainya. Padahal belom mencoba, belom berusaha. Ibarat dalam sebuah pertempuran, kalah sebelum berperang.
Orang dengan karakter pesimis sangat berbahaya bagi orang lain dan lingkungan sekitarnya. Bisa-bisa yang awalnya optimis menjadi pesimis karena terpengaruh oleh orang yang pesimis.
Orang yang pesimis cenderung mudah menyerah, suka menyalahkan sesuatu di luar dirinya seperti orang lain dan lingkungan sekitarnya.
Maka disinilah pentingnya berhati-hati dalam berteman. Teman terkadang menjadi motivator. Kadang juga menjadi penghancur.
Komentar